ETIKA PROFESI AKUNTANSI
MEREVIEW JURNAL
OLEH : SUGERMAN
NPM
: 27212174
KELAS : 4 EB 22
DOSEN
: EARLY ARMEIN
MATA
KULIAH : ETIKA PROFESI AKUNTANSI
PENGARUH INDEPENDENSI ,
PROFESIONALISME, DAN ETIKA PROFESI TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN
PUBLIK DI BALI
Pengarang : Kompiang Martina Dinata Putri
& I.D.G Dharma Suputra
Penerbit
: ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4.1 (2013):
39-53
Pendahuluan
Audit atas laporan keuangan perusahaan oleh pihak ketiga
sangat penitng untuk meningkatkan kredibilitas perusahaan, sehingga memperoleh
laporan keuangan yang dapat dipercaya oleh manajemen dan digunakan sebagai
dasar pengambilan keputusan. Salah satu kebijakan yang sering
ditempuh oleh perusahaan adalah dengan melakukan audit terhadap laporan
keuangan perusahaan dimana pihak independen sebagai pihak ketiga yaitu akuntan
publik. Seorang akuntan publik yang profesional dapat dilihat dari hasil
kinerja auditor dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Untuk menghasilkan
kinerja yang memuaskan seorang auditor harus memiliki sikap yang jujur atau
independen dalam melaporkan hasil audit terhadap laporan keuangan
(Trisnaningsih, 2007). Independensi
memiliki arti bahwa seorang akuntan publik harus jujur tidak hanya terhadap
manajemen dan pemilik perusahaan, tetapi terhadap kreditur dan pihak lain yang
dimana mereka meletakkan keyakinan pekerjaan mereka pada akuntan publik
(Christiawan, 2002).
Bagi akuntan publik keharusan
memelihara atau mempertahankan sikap mental yang independen dalam rangka
memenuhi tanggungjawab profesionalnya bukanlah satu-satunya hal yang esensial
akan tetapi kepercayaan para pemakai laporan keuangan terhadap independensi
akuntan publik juga merupakan hal yang sangat penting (Winarna, 2005).
Selain itu
menurut Swanger et al. (2001) persaingan yang terjadi antar kantor
akuntan publik telah menyebabkan stagnasi pendapatan audit, dalam upaya untuk
mempertahankan pertumbuhan dan profitabilitas, perusahaan audit telah berusaha
mencari alternatif sumber pendapatan dengan menawarkan berbagai jenis layanan
profesional termasuk audit internal, ini tentunya dapat mengancam pada
objektivitas dan independensi auditor yang telah mengalami kemunduran dari
waktu ke waktu. Selain independensi sikap profesionalisme seorang auditor
sangat berperan penting dalam pemeriksaan laporan keuangan perusahaan. Menurut
Hudiwinarsih (2010) sikap profesional sering dinyatakan dalam literatur,
profesionalisme berarti bahwa orang bekerja secara profesional.
Sedangkan menurut penelitian Friska
(2012) profesionalisme berarti bahwa auditor wajib melaksanakan tugas-tugasnya
dengan kesungguhan dan kecermatan, sebagai seorang yang professional, auditor
harus menghindari kelalaian dan ketidakjujuran. Jadi dapat disimpulkan apabila
seorang auditor tidak memiliki atau telah kehilangan sikap profesionalismenya
sebagai seorang auditor maka sudah dapat diyakini bahwa auditor tersebut tidak
akan dapat menghasilkan hasil kinerja yang memuaskan dan dengan baik, maka
dengan begitu kepercayaan dari masyarakat akan hilang begitu saja terhadap
auditor tersebut. Oleh sebab itu sangatlah diperlukan sikap profesionalisme
tersebut dalam menyelesaikan tugas – tugas dengan tepat waktu.
Selain
independensi dan profesionalisme faktor yang berpengaruh terhadap kinerja
auditor dalam penelitian ini adalah etika profesi. MenurutAriyanto, dkk. (2010)
etika profesi sangatlah dibutuhkan oleh masing-masing profesi, untuk
mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, seperti profesi auditor.
Kasus pelanggaran sikap independensi
yang dilakukan akuntan publik Justinus Aditya Sidharta, dimana ia melakukan
kesalahan dalam mengaudit laporan keuangan PT. Great River Internasional, Tbk
memunculkan suatu paradigma dimana masalah tersebut memang tidak mampu dibaca
oleh akuntan publik yang mengaudit laporan keuangan tersebut atau sebenarnya
telah terbaca oleh auditor tersebut namun auditor tersebut sengaja
memanipulasinya. Apabila kenyataan akuntan publik ikut memanipulasi laporan
keuangan tersebut, maka independensi auditor tersebut patut dipertanyakan
kembali (Benny, 2010).
Rumusan
Masalah
Pengaruh apakah yang terjadi antara independensi,
profesionalisme, dan etika profesi terhadap kinerja auditor pada kantor akuntan
publik di Bali.
Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh independensi, profesionalisme, dan
etika profesi terhadap kinerja auditor pada kantor akuntan publik di Bali.
Data/Variabel
Penelitian ini telah menyebarkan
kuisioner sebanyak 76 eksemplar dengan menggunakan jenis data primer dan yang
memenuhi kriteria purposive sampling dalam penelitian ini adalah
sebanyak 55 eksemplar.
Teori
Seorang akuntan publik yang profesional dapat dilihat
dari hasil kinerja auditor dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Untuk
menghasilkan kinerja yang memuaskan seorang auditor harus memiliki sikap yang
jujur atau independen dalam melaporkan hasil audit terhadap laporan keuangan
(Trisnaningsih, 2007).
Independensi memiliki arti bahwa seorang akuntan publik
harus jujur tidak hanya terhadap manajemen dan pemilik perusahaan, tetapi
terhadap kreditur dan pihak lain yang dimana mereka meletakkan keyakinan
pekerjaan mereka pada akuntan publik (Christiawan, 2002).
Bagi akuntan publik keharusan memelihara atau
mempertahankan sikap mental yang independen dalam rangka memenuhi tanggungjawab
profesionalnya bukanlah satu-satunya hal yang esensial akan tetapi kepercayaan
para pemakai laporan keuangan terhadap independensi akuntan publik juga
merupakan hal yang sangat penting (Winarna, 2005).
Menurut Swanger et al.
(2001) persaingan yang terjadi antar kantor akuntan publik telah menyebabkan
stagnasi pendapatan audit, dalam upaya untuk mempertahankan pertumbuhan dan
profitabilitas, perusahaan audit telah berusaha mencari alternatif sumber
pendapatan dengan menawarkan berbagai jenis layanan profesional termasuk audit
internal, ini tentunya dapat mengancam pada objektivitas dan independensi
auditor yang telah mengalami kemunduran dari waktu ke waktu.
Menurut Hudiwinarsih (2010) sikap
profesional sering dinyatakan dalam literatur, profesionalisme berarti bahwa
orang bekerja secara profesional.
Menurut penelitianFriska (2012)
profesionalisme berarti bahwa auditor wajib melaksanakan tugas-tugasnya dengan
kesungguhan dan kecermatan, sebagai seorang yang professional, auditor harus
menghindari kelalaian dan ketidakjujuran.
MenurutAriyanto, dkk. (2010) etika
profesi sangatlah dibutuhkan oleh masing-masing profesi, untuk mendapatkan
kepercayaan dari masyarakat, seperti profesi auditor.
Menurut Halim (2008:29) etika
profesi meliputi suatu standar dari sikap para anggota profesi yang dirancang
agar sedapat mungkin terlihat praktis dan realitis, namun tetap idealistis.
Setiap auditor harus mematuhi etika profesi mereka agar tidak menyimpangi
aturan dalam menyelesaikan laporan keuangan kliennya.
Apabila kenyataan akuntan publik
ikut memanipulasi laporan keuangan tersebut, maka independensi auditor tersebut
patut dipertanyakan kembali (Benny, 2010).
Seorang akuntan publik sudah
seharusnya menaati dan memegang secara teguh Standar Profesional Akuntan Publik
(SPAP) (Irsan, 2011).
Menurut Rahma (2012) profesionalisme
adalah suatu atribut individual yang penting tanpa melihat suatu pekerjaan
merupakan suatu profesi atau tidak.
Menurut Halim (2008:46), independensi
merupakan suatu cerminan sikap dari seorang auditor untuk tidak memilih pihak
siapapun dalam melakukan audit.
Memahami peran perilaku etis seorang
auditor dapat memiliki efek yang luas pada bagaimana bersikap terhadap klien
mereka agar dapat bersikap sesuai dengan aturan akuntansi berlaku umum (Curtis et
al., 2012).
Menurut Utami (2009) etikaberkaitan
dengan perilaku moral dan berfungsi sebagai kontrol pelaksanaan
suatu aktivitas.Berdasarkan paparan di atas, maka hipotesis yang dikembangkan
adalah :
H1 : Etika profesi
berpengaruh positif terhadap kinerja auditor
Kinerja adalah suatu hasil karyayang
telah dihasilkan oleh seseorang dalam melaksanakan dan menyelesaikan
tugas-tugas yang diberikan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman
dan ketepatan waktu (Trianingsih, 2007).
Alat
analisis
Alat analisis yang digunakan pada
penelitian ini adalah Regresi linear berganda dengan melihat koefisien
determinasi, nilai statistik F dan statistik t.
Hasil
Hasil Pengujian Hipotesis
1. Pengujian
Hipotesis pertama (H1)
Pada hipotesis pertama (H1)
dikemukakan bahwa independensi berpengaruh positif terhadap kinerja auditor.
2. Pengujian
Hipotesis kedua (H2)
Pada hipotesis kedua (H2)
dikemukakan bahwa profesionalisme berpengaruh positif terhadap kinerja auditor.
3. Pengujian
Hipotesis ketiga (H3)
Pada
hipotesis ketiga (H3) dikemukakan bahwa etika profesi berpengaruh positif
terhadap kinerja auditor.
Tabel hasil uji Regresi Linear Berganda
1)
Koefisien konstanta bernilai 21,221 yang
memiliki arti bahwa ketiga variabel X1, X2, X3 konstan pada angka 0 (nol) maka
Y sebesar 12,277.
2)
Koefisien regresi X1 bernilai 0,07, membuktikan
bahwa ada pengaruh positif variabel X1 terhadap Y. Nilai koefisien sebesar
0,075 memiliki arti jika X1 naik sebesar 1 satuan, maka nilai Y akan meningkat
sebesar 0,075 dengan asumsi variabel X2 dan X3 konstan.
3)
Koefisien regresi (X2) bernilai 0,228,
membuktikan bahwa ada pengaruh positif variabel X2 terhadap Y. Nilai koefisien
sebesar 0,228 memiliki arti jika X2 naik sebesar 1 satuan, maka nilai Y akan
meningkat sebesar 0,228 dengan asumsi variabel X1 dan X3 konstan.
4)
Koefisien regresi (X3) bernilai 0,238,
membuktikan bahwa ada pengaruh positif variabel X3 terhadap Y. Nilai koefisien
sebesar 0,238 memiliki arti jika X3 naik sebesar
1 satuan, maka nilai Y akan meningkat sebesar 0,238 dengan asumsi variabel X1
dan X2 konstan.
5)
Adjusted R
Square bernilai 0,985 mempunyai arti bahwa 98,5 % dari kinerja auditor pada
KAP di Bali dipengaruhi oleh variabel X1, X2, dan X3, sedangkan 1,5 %
dipengaruhi oleh faktor lainnya.
Pengaruh
Independensi terhadap Kinerja Auditor pada Kantor Akuntan Publik di Bali
Hipotesis pertama (H1) dikemukakan
bahwa independensi berpengaruh positif terhadap kinerja auditor. Hasilnya
membuktikan bahwa independensi berpengaruh positif terhadap kinerja auditor.
Independensi auditor adalah suatu sikap kejujuran seoarang auditor untuk
menyelasaikan tugas – tugasnya dengan kesungguhan hati agar menghasilkan kinerja
yang maksimal dan tinggi.
Pengaruh
Profesionalisme terhadap Kinerja Auditor pada Kantor Akuntan Publik diBali
Hipotesis kedua (H2) dikemukakan
bahwa profesionalisme berpengaruh positif terhadap kinerja auditor. Hasilnya
menunjukkan bahwa profesionalisme berpengaruh positif terhadap kinerja auditor.
Apabila seorang auditor tidak dapat melaporkan laporan audit dengan tidak tepat
waktu ini tentu akan berdampak menurunnya sikap
profesionalisme dari seorang auditor tersebut dan auditor tersebut telah gagal
dalam mempertahankan sikap profesionalismenya dalam pekerjaannya.
Pengaruh Etika
Profesi terhadap Kinerja Auditor pada Kantor AkuntanPublik di Bali
Hipotesis ketiga (H3) dikemukan
bahwa etika profesi berpengaruh positif terhadap kinerja auditor. Hasilnya
menunjukkan bahwaetika profesi berpengaruh positif terhadap kinerja auditor.
Kesimpulan
Berdasarkan jabaran di atas tersebut
dapat disimpulkan bahwa independensi, profesionalisme, dan etika profesi
berpengaruh terhadap kinerja auditor karena
semakin tinggi sikap independensi, profesionalisme, dan etika auditor seorang
auditor maka kinerja yang dihasilkan akan semakin tinggi. Auditor yang mampu
mengambil posisi independen dalam setiap melaksanakan tugasnya dan memiliki
kemampuan yang memadai di bidang profesinya disertai dengan etika kerja yang
konsisten maka akan berdampak pada kinerjanya yang semakin berkualitas.
Daftar Pustaka
Alim, M Nizarul., Trisni Hapsari,
Liliek Purwanti.2007. Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Terhadap Kualitas
Audit dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi. Simposium Nasional
Akuntansi.
Allen, Mary F., Linville, Mark,
Stott, David M.2005.The Effect of Litigation on Independent Auditor Selection. American
Journal of Business Volume20 (1).h:37.
Ariani. 2009. Pengaruh
Profesionalisme, Etika Profesi, Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Kerja
Inspektorat Provinsi Bali. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.
Ariyanto, Dodik dan Ardani Mutia
Jati. 2010. Pengaruh Independensi, Kompetensi, dan Sensitivitas Etika Profesi
Terhadap Produktivitas Kerja Auditor Eksternal (Studi Kasus Pada Auditor
Perwakilan BPK RI Provinsi Bali). Jurnal Akuntansi dan BisnisVolume 5 (2).h:157-168.
Bamber, E Michael dan Iyer,
Venkataraman M.2002. Big 5 auditors' professional and organizational
identification: Consistency or conflict. A Journal Practice & Theory
Volume 20 (2).h:21.
Benny. 2010. “Kasus Independensi dan
Kompetensi Akuntan”. (http://anakkodokhijau.blogspot.com/2010/11/kasus-independensi-kompetensi-akuntan.html.
Diunduh tanggal 21 November 2012 jam 22.30).
Christiawan, Y.J. 2002. Kompetensi
dan Independensi Akuntan Publik: Refleksi Hasil Penelitian Empiris. Journal
Directory:Kumpulan Jurnal Akuntansi dan KeuanganUnika Petra. Vol. 4 / No. 2
Curtis,
Mary B., Teresa L. Conover, Lawrence C. Chui.2012. A Cross-Cultural Study of
the Influence of Country of Origin, Justice, Power Distance, and Gender on
Ethical Decision Making.Journal Of Internasional Accounting Research Volume
11 ( 1 ).h:5-34.
Cohen,
Jeffrey R danSingle Louise E.2001.An Examination Of The Perceived Impact Of
Flexible Work Arrangements Professional Opportunities In Public Accounting.Journal
of Business Ethics volume 32(4).h: 317.
Friska,
Novanda.2012.Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi Dan pengalaman
Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas. Skripsi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
Halim,
Abdul. 2008. Auditing (Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan).Jilid 1.Edisi
Keempat.Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Hudiwinarsih,
Gunasti.2010. Auditors’Experience , Competency, And Their Independency As The
Influencial Factors In Professionalism.Journal of Economics, Business and
Accountancy Ventura Volume 13 ( 3 ).h:253-264.
Irsan.
2011. “Etika Profesi Akuntansi dan Contoh Kasus”.
(http://irsan90.wordpress.com/2011/11/04/etika-profesi-akuntansi-dan-contoh-kasus/.
Diunduh Tanggal 20 November 2012 jam 22.30).
Pawitra,
Abdillah. 2011. Analisis Pengaruh Profesionalisme dan Etika Profesi Terhadap
Kinerja Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia di Jakarta. Tesis
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
Rahma,
Ferdigita.2012. Pengaruh Profesionalisme, Etika Proefsi, Tingkat Pendidikan,
Independensi auditor, Pengalaman Kerja dan Budaya Kerja Auditor Pada Kantor
Akuntan Publik Di Bali. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.
Swanger,
Susan L., Chewning, Eugene G, Jr.2001.The effect of internal audit outsourcing
on financial analysts' perceptions of external auditor independence.Journal
Auditing Volume 20 ( 2).h:115.
Trianingsih, Sri. 2007. Independensi Auditor Dan
Komitmen Organisasi Sebagai Mediasi Pengaruh Pemahaman Good Governance,
Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Auditor . Jurnal
Akuntansi Volume 2 ( 2 ).h: 1-56.
Utami,
Ratna.2009.Perbedaan Penerapan Etika Profesi Akuntan Pada Perilaku Auditor
Yunior Dan Auditor Senior ( Studi Terhadap Auditor Yang Bekerja Pada KAP Di
Malang ).Jurnal Akuntansi Volume 6( 2).h:108-115.
Winarna,
Jaka. 2005. Independensi Auditor : Suatu Tantangan Di Masa Depan. Jurnal Akuntansi
Volume 5 ( 2 ).h: 178-186.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar