ETIKA SEBAGAI TINJAUAN
Nama : SUGERMAN
NPM :
27212174
Kelas :
4EB22
Dosen : Early Armein
Mata Kuliah :
Etika Profesi Akuntansi #
Etika adalah ilmu tentang apa yang baik, apa yang buruk
dan tentang hak dan kewajiban moral. Pengertian ini muncul mengingat etika
berasal dari bahasa Yunani kuno "ethos" (jamak: ta etha), yang
berarti adatkebiasaan, cara berkipikir, akhlak, sikap, watak, cara bertindak.
Kemudian diturunkan kata ethics (Inggris), etika(indonesia). Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 1988, menjelaskan etika dengan membedakan tiga arti, yakni: Ilmu
tentang apa yang baik dan buruk, kumpulan azas atau nilai, dan nilai mengenai
benar dan salah. Dengan pembedaan tiga definsi etika tersebut maka kita
mendapatkan pemahaman etika yang lebih lengkap mengenai apa itu etika,
sekaligus kita lebih mampu memahami pengertian etika yang sering sekali muncul
dalam pembicaraan sehari-hari, baik secara lisan maupun tertulis. Objek etika
adalah alam yang berubah, terutama alam manusia.
Berikut ini beberapa
Pengertian Etika Menurut para Ahli:
·
Menurut K. Bertens: Etika adalah
nilai-nila dan norma-norma moral, yang menjadi pegangan bagi seseorang atau
suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
·
Menurut W. J. S. Poerwadarminto: Etika
adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral).
·
Menurut Prof. DR. Franz Magnis Suseno:
Etika adalah ilmu yang mencari orientasi atau ilmu yang memberikan arah dan
pijakan pada tindakan manusia.
·
Menurut Ramali dan Pamuncak: Etika
adalah pengetahuan tentang prilaku yang benar dalam satu profesi.
·
Menurut H. A. Mustafa: Etika adalah ilmu
yang menyelidiki, mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal
perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran.
Terdapat dua macam etika, yakni Etika Deskriptif dan
Etika Normatif. Etika deskriptif adalah etika yang menelaah secara kritis dan
rasional tentang sikap dan prilaku manusia serta apa yang dikejar oleh setiap
orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya, etika deskriptif
berbicara mengenai fakta secara apa adanya. Sedangkan, etika normatif adalah
etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang idel dan seharusnya
dimiliki manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan
apa yang bernilai dalam hidupnya.
Prinsip-prinsip Etika
Dalam peradaban sejarah manusia sejak abad ke-4 SM para
pemikir telah mencoba menjabarkan berbagai corak landasan etika sebagai pedoman
hidup bermasyarakat. Para pemikir itu telah mengidentifikasi sedikitnya
terdapat ratusan macam ide agung (great ideas). Seluruh gagasan atau ide agung
tersebut dapat diringkas menjadi 6 prinsip yang merupakan landasan penting
Etika, yaitu Keindahan, Persamaan, Kebaikan, Keadilan,Kebebasan, dan Kebenaran.
·
Prinsip Keindahan
Prinsip
ini mendasari segala sesuatu yang mencakup penikmatan rasa senang terhadap
keindahan. Berdasarkan prinsip ini, manusia memperhatikan nilai-nilai keindahan
dan ingin menampakkan sesuatu yang indah dalam perilakunya. Misalnya dalam
berpakaian, penataan ruang, dan sebagainya sehingga membuatnya lebih bersemangat
untuk bekerja.
·
Prinsip Persamaan
Setiap
manusia pada hakikatnya memiliki hak dan tanggung jawab yang sama, sehingga
muncul tuntutan terhadap persamaan hak antara laki-laki dan perempuan,
persamaan ras, serta persamaan dalam berbagai bidang lainnya. Prinsip ini
melandasi perilaku yang tidak diskrminatif atas dasar apapun.
·
Prinsip Kebaikan
Prinsip
ini mendasari perilaku individu untuk selalu berupaya berbuat kebaikan dalam
berinteraksi dengan lingkungannya. Prinsip ini biasanya berkenaan dengan nilai-nilai
kemanusiaan seperti hormat- menghormati, kasih sayang, membantu orang lain, dan
sebagainya. Manusia pada hakikatnya selalu ingin berbuat baik, karena dengan
berbuat baik dia akan dapat diterima oleh lingkungannya. Penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sesungguhnya
bertujuan untuk menciptakan kebaikan bagi masyarakat.
·
Prinsip Keadilan
Pengertian
keadilan adalah kemauan yang tetap dan kekal untuk memberikan kepada setiap
orang apa yang semestinya mereka peroleh. Oleh karena itu, prinsip ini
mendasari seseorang untuk bertindak adil dan proporsional serta tidak mengambil
sesuatu yang menjadi hak orang lain.
·
Prinsip Kebebasan
Kebebasan
dapat diartikan sebagai keleluasaan individu untuk bertindak atau tidak
bertindak sesuai dengan pilihannya sendiri. Dalam prinsip kehidupan dan hak
asasi manusia, setiap manusia mempunyai hak untuk melakukan sesuatu sesuai
dengan kehendaknya sendiri sepanjang tidak merugikan atau mengganggu hak-hak
orang lain. Oleh karena itu, setiap kebebasan harus diikuti dengan tanggung
jawab sehingga manusia tidak melakukan tindakan yang semena-mena kepada orang
lain.
Untuk
itu kebebasan individu disini diartikan sebagai:
·
Kemampuan untuk berbuat sesuatu atau
menentukan pilihan
·
Kemampuan yang memungkinkan manusia
untuk melaksanakan pilihannya tersebut
·
Kemampuan untuk mempertanggung jawabkan
perbuatannya.
BASIS TEORI ETIKA
A.
Etika Teleologi
Teleologi merupakan kata yang diambil dari bahasa Yunani,
yakni “telos” yang berate tujuan,
Mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai
dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan
itu.
Dua aliran etika
teleologi :
a)
Egoisme Etis
Inti
pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya
bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri. Satu-satunya
tujuan tindakan moral setiap orang adalah mengejar kepentingan pribadi dan
memajukan dirinya. Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia
cenderung menjadi hedonistis, yaitu ketika kebahagiaan dan kepentingan pribadi
diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan fisik yg bersifat vulgar.
b)
Utilitarianisme
Utilitirianisme merupakan kata yang berasal dari bahasa
latin utilis yang berarti “bermanfaat”.
Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut
bukan saja satu dua orang melainkan
masyarakat sebagai keseluruhan.
Dalam rangka pemikiran utilitarianisme, kriteria untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan adalah “the greatest
happiness of the greatest number”,
kebahagiaan terbesar dari jumlah orang yang terbesar.
B.
Deontologi
Istilah deontologi berasal dari kata Yunani ‘deon’ yang berarti kewajiban.
‘Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus
ditolak sebagai buruk’, deontologi menjawab : ‘karena perbuatan pertama menjadi
kewajiban kita dan karena perbuatan
kedua dilarang’. Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama,
sekarang merupakan juga salah satu teori etika yang terpenting.
C.
Teori Hak
Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini
adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya
suatu perbuatan atau perilaku. Teori Hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena berkaitan dengan
kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama. Hak
didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena
itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.
D.
Teori Keutamaan (Virtue)
Teori ini merupakan teori yang memandang sikap atau akhlak seseorang. Tidak ditanyakan
apakah suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur, atau murah hati dan
sebagainya. Keutamaan bisa didefinisikan
sebagai berikut : disposisi watak
yang telah diperoleh seseorang
dan memungkinkan dia untuk bertingkah
laku baik secara moral. Contoh keutamaan :
a.
Kebijaksanaan
b.
Keadilan
c.
Suka bekerja keras
d.
Hidup yang baik
EGOISM
Egoism adalah suatu bentuk ketidak-pedulian kepada orang
lain. Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada
dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri.
Satu-satunya tujuan tindakan moral setiap orang adalah mengejar kepentingan
pribadi dan memajukan dirinya. Egoism tidak cocok dengan kegiatan manusia
sebagai makhluk sosial, tidak mampu memecahkan masalah ketika perselisihan
muncul serta terdapat “anomali aneh” dalam egoism (tidak dapat dipublikasikan,
diajarkan, dibicarakandengan terbuka)
Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia
cenderung menjadi hedonistis, yaitu ketika kebahagiaan dan kepentingan pribadi
diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan fisik yang bersifat vulgar.
SUMBER
http://www.pengertianahli.com/2013/10/pengertian-etika-menurut-para-ahli.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Etika
http://alifahmiyahoo.blogspot.co.id/2012/10/tugas-minggu-1-softskill-etika-profesi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar