Pengertian
Paragraf
Paragraf atau alinea merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat, karena dalam bentuk inilah penulis menuangkan ide atau pikirannya sehingga membentuk suatu topik atau tema pembicaraan. Dalam 1 paragraf terdapat beberapa bentuk kalimat, kalimat-kalimat itu ialah kalimat pengenal, kalimat utama (kalimat topik), kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Kalimat-kalimat ini terangkai menjadi satu kesatuan yang dapat membentuk suatu gagasan. Panjang pendeknya suatu paragraf dapat menjadi penentu seberapa banyak ide pokok paragraf yang dapat diungkapkan. terdapat paragraf induktif dan deduktif.
Struktur Paragraf Sebagai Berikut:
1. Posisi
Paragraf
Sebuah
karangan dibangun oleh beberapa bab. Bab-bab suatu karangan yang mengandung
kebulatan ide dibangun oleh beberapa anak bab. Anak bab dibangun oleh beberapa
paragraf. Jadi, kedudukan paragraf dalam karangan adalah sebagai unsur
pembangun anak bab, atau secara tidak langsung sebagai pembangun karangan itu
sendiri. Dapat dikatakan bahwa paragraf merupakan satuan terkecil karangan,
sebab di bawah paragraf tidak lagi satuan yang lebih kecil yang mampu
mengungkapkan gagasan secura utuh dan lengkap.
2. Batasan
Paragraf
Pengertian paragraf ini ada beberapa
pendapat, antara lain :
1. Kamus
Besar Bahasa Indonesia : paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan
(biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru)
2. The
Jiang Gie dan A. Didyamartaya : paragraf ialah satuan pembagian lebih kecil di
bawah sesuatu bab dalam buku. Paragraf biasanya diberi angka Arab.
3. Kegunaan
Paragraf
Paragraf
bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi pembagian per
paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:
1. Sebagai
penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan paragraph
2. Alat
untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya
3. Penanda
bahwa pikiran baru dimulai,
4. Alat
bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
5. Dalam
rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi,
dan penutup.
4. Unsur-Unsur
Paragraf
Ialah
beberapa unsur yang pembangun paragraf, sehingga paragraf tersebut tersusun
secara logis dan sistematis. Unsur-unsur paragraf itu ada empat macam, yaitu :
(1)
transisi,
(2)
kalimat topik,
(3)
kalimat pengem-bang, dan
(4)
kalimat penegas.
Keempat
unsur ini tampil secara bersama-sama atau sebagian, oleh karena itu, suatu
paragraf atau topik paragraf mengandung dua unsur wajib (katimat
topik dan kalimat pengembang), tiga unsur, dan mungkin empat unsur.
5. Struktur
Paragraf
Mendapatkan
banyaknya unsur dan urutan unsur yang pembangun paragraf, struktur paragraf
dapat dikelompokkan menjadi delapan kemungkinan, yaitu :
1. Paragraf
terdiri atas transisi kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat penegas.
2. Paragraf
terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, kalimat pengembang, dan
kalimat penegas.
3. Parazraf
terdiri atas kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat peneges.
4. Paragraf
terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, dan kalimat pengembang.
5. Paragraf
terdiri atas transisi berupa kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang.
6. Paragraf
terdiri atas kalimat topik dan katimat pengembang.
7. Paragraf
terdiri atas kalimat pengembang dan katimat topik.
v
Syarat-syarat
Paragraf
1. Kesatuan
Kesatuan
paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraf secara bersama-sama
menyatakan suatu hal atau suatu tema tertenru. Kesatuan di sini tidak boleh
diartikan bahwa paragraf itu memuat satu hal saja.
2. Kepaduan
Kepaduan (koherensi) adalah
kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan kalimat yang lain yang membentuk
suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila hubungan timbal balik antar
kalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami. Kepaduan
sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, seperti pengulangan
kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan kesejajaran(paralelisme).
3. Kelengkapan
Ialah
suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang
kalimat topik. Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf
yang kurang lengkap. Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan dengan
pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang tidak lengkap.
4. Panjang
Paragraf
Panjang
paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa
jauh/dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi sasaran.
Memperhitungkar, 4 hal :
· Penyusunan
kalimat topik,
· Penonjolan
kalimat topik dalam paragraf,
· Pengembangan
detail-detail penjelas yang tepat, dan
· Penggunaan
kata-kata transisi, frase, dan alat-alat lain di dalam paragraf.
5. Pola
Sususnan Paragraf
Rangkaian
pernyataan dalam paragraf harus disusun menurut pola yang taat asas, pernyataan
yang satu disusun oleh pernyatanyang lain dengan wajar dan bersetalian secara
logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh penulis untuk memahami paragraf
sebagai satu kesatuan gagasan yang bulat. Pola susunannya bermacam-macam, dan
yang sering diterapkan dalam tulisan ilmiah. antara lain :
(1)
pola runtunan waktu,
(2)
pola uraian sebab akibat,
(3)
pola perbandingan dan pertentangan,
(4)
pola analogi,
(5)
pola daftar, dan
(6)
pola lain.
Ada tiga teknik pengembangan
paragraf :
1. Secara
alami
Pengembangan
paragraf secara alami berdasarkan urutan ruang dan waktu. Urutan ruang
merupakan urutan yang akan membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya
dalam suatu ruang. Urutan waktu adalah urutan yang menggambarkan urutan
tedadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan.
2. Klimaks
dan Antiklimaks
Pengembangan
paragraf teknik ini berdasarkan posisi tertentu dalam suatu rangkaian berupa
posisi yang tertinggi atau paling menojol. Jika posisi yang tertinggi itu
diletakkan pads bagian akhir disebut klimaks. Sebaliknya, jika penulis
mengawali rangkaian dengan posisi paling menonjol kemudian makin lama makin
tidak menonjol disebut antiklimaks.
3. Umum
Khusus dan Khusus Umum
Dalam
bentuk Umum ke Khuss utama diletakkan di awal paragraf, disebut paragraf
deduktif. Dalam bentuk khusus-umum, gagasan utama diletakkan di akhir paragraf,
disebut paragraf induktif.
v Jenis-jenis Paragraf
Paragraf Narasi
Paragraf
Narasi ialah jenis paragraf yang
menceritakan suatu kejadian atau peristiwa berdasarkan urutan waktu. Paragraf
narasi terdiri atas narasi kejadian dan narasi runtut cerita. Paragraf narasi
kejadian adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa,
sedangkan paragraf narasi runtut cerita adalah paragraf yang pola
pengembangannya dimulai dari urutan tindakan atau perbuatan yang menciptakan
atau menghasilkan sesuatu. Dalam paragraf narasi terdapat alur cerita, tikoh,
setting dan konflik, paragraf narasi juga tidak memiliki kalimat utama.
Contoh paragraf narasi:
Kemudian mobil meluncur kembali, Nyonya Marta tampak
bersandar lesu. Tangannya dibalut dan terikat di leher. Mobil itu berhenti
didepan rumah. Lalu bawahan suaminya beserta istri-istri mereka pada keluar
rumah untuk menyongsong. Tuan Hasan memapah istrinya yang sakit. Sementara
bawahan tuan Hasan berlomba menyambut kedatangan nyonya Marta.
Paragraf
narasi juga dapat dibedakan menurut jenis ceritanya, yaitu:
- Narasi Ekspositoris ialah jenis narasi yang berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan secara informatif sehingga pembaca mengetahui peristiwa itu secara tepat.
Contoh paragraf narasi ekspositoris:
Siang itu, sabtu pekan lalu, Ramin bermain sangat bagus.
Mula-mula ia menyodorkan sebuah kontramelodi yang hebat, lalu bergantian dengan
klarinet, meniupkan garis melodi utamanya. Ramin dan tujuh kawannya berbaris
seperti serdadu masuk ke tangsi, mengiringi Akhmad, memepelai pria yang akan
menyunting Mulyati, gadis yang rumahnya di Perumahan Kampung Meruyung. Mereka
membawakan "Mars Jalan" yang
dirasa tepat untuk mengantar Akhmad, sang pengantin ....
- Narasi Sugestif ialah jenis narasi yang hanya mengisahkan suatu hasil rekaan, khayalan, atau imajinasi pengarang. Jenis karangan ini dapat dilihat pada roman, cerpen, hikayat, dongeng, dan novel. Narasi sugestif selalu melibatkan daya khayal atau imajinasi karena sasaran yang ingin dicapai yaitu kesan terhadap peristiwa.
Contoh paragraf narasi sugestif:
Patih Pranggulang menghunus pedangnya. Dengan cepat ia
mengayunkan pedang itu ke tubuh Tunjungsekar. tapi, aneh sebeleum menyentuh
tubuh Tunjungsekar, pedang itu jatuh ke tanah. Patih Pranggulang memungut
pedang itu dan membacokkan lagi ke tubuh Tunjungsekar. Tiga kali Patih
Pranggulang melakukan hal itu, Akan tetapi, semuanya gagal.
Paragraf Deskripsi
Paragraf
Deskripsi ialah paragraf yang menggambarkan
suatu objek dengan kata-kata yang mampu merangsang indra pembaca. Artinya
penulis ingin membuat pembaca melihat, mendengar maupun merasakan apa yang sedang
mereka baca dari paragraf tersebut.
Contoh
Paragraf Deskriptif:
Masih melekat di mataku, pemandangan indah nan elok pantai
Swarangan. Gelombang ombak yang tidak terlalu besar datang bergulung silih
berganti menyambut siapapun yang datang seakan ingin mengajak bermain. Air yang
jernih dan pasir putih lembut yang terhampar luas tanpa ada karang yang
menghalangi membuatku ingin kembali lagi. Sejauh mata memandang yang kulihat
hanya laut yang terbentang luas dan biru. Kurasakan dingin membasuh kakiku karena
ombak yang terus-menerus menghempas kakiku dan terasa asin ketika air laut itu
menyentuh bibirku karena percikannya. Disepanjang bibir pantai kulihat
wisatawan beserta keluarga dan teman-teman mereka berkumpul membentuk suatu
kelompok kecil untuk menikmati keindahan pantai Swarangan. Tidak jauh dari
tempat itu aku juga melihat beberapa wisatawan berkejar-kejaran di bibir
pantai, bermain bola, bermain dengan air, atau berfoto-foto dengan latar
belakang pantai. Meskipun tak seramai dengan pantai-pantai yang sudah terkenal
di kancah nasional maupun internasional pantai ini tak pernah surut oleh
wisatawan yang datang.
Ciri-ciri
paragraf deskriptif ialah:
- Menggambarkan atau melukiskan suatu benda, tempat, atau suasana tertentu.
- Penggambaran dilakukan dengan melibatkan panca indra (pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan, dan perabaan).
- Bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat atau merasakan sendiri objek yang dideskripsikan.
- Menjelaskan ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan suatu objek secara terperinci.
Didalam
paragraf deskriptif terdapat pola pengembangan paragraf, yaitu:
- Pola Spasial
- Pola Sudut Pandang
Pola sudut pandang adalah pola pengembangan yang berdasarkan
pada posisi penulis saat menggambarkan suatu objek. Pola sudut pandang terbagi
lagi menjadi 2 pola yaitu:
1.
Pola Subjektif ialah pola yang
menggambarkan objek sesuai penafsiran dengan disertai kesan atau opini dari
penulis.
2.
Pola Objektif ialah pola
pengembangan paragraf deskripsi dengan cara menggambarkan objek secara apa adanya
tanpa disertai opini penulis.
Paragraf Eksposisi
Paragraf
Eksposisi Paragraf eksposisi adalah paragraf
yang bertujuan untuk memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi,
mengajarkan, dan menerangkan suatu topik kepada pembaca dengan tujuan untuk memberikan
informasi sehingga memperluas pengetahuan pembaca. Untuk memahaminya pun
pembaca perlu melakukan proses berpikir dan melibatkan pengetahuan.
Ciri-ciri
paragraf eksposisi:
- Memaparkan definisi dan memaparkan langkah-langkah, metode atau melaksanakan suatu tindakan.
- Gaya penulisannya bersifat informatif.
- Menginformasikan/menceritakan sesuatu yang tidak bisa dicapai oleh alat indra.
- Paragraf eksposisi umumnya menjawab pertanyaan apa, siapa, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana.
Contoh
Paragraf Eksposisi:
Sejak zaman dahulu, nenek moyang kita telah mengenal tanaman
lidah buaya beserta manfaatnya bagi manusia. Manfaat lidah buaya tidak hanya
sebagai penyubur rambut, tapi juga bermanfaat bagi kesehatan. Tumbuhan tanpa
buah ini memilikii ciri fisik sebagai berikut: daun berbentuk panjang dengan
duri kedua sisi daunnya, tebal, dan berwarna hijau. Daunnya mengandung serat
bening sebagai daging. Meskipun lidah buaya sejak dahulu dikenal memiliki
banyak khasiat, belum banyak yang mengetahui bahwa tanaman ini bisa menjadi
komoditas yang menguntungkan. Menariknya, komoditas ini tidak hanya bermanfaat
sebagai ramuan penyubur rambut, tapi juga sebagai minuman yang menyehatkan
seperti teh lidah buaya yang terbuat dari daun lidah buaya yang dikeringkan dan
kuliner sepert: kerupuk dan jelly lidah buaya.
Paragraf
eksposisi terbagi dalam beberapa jenis yaitu:
- Eksposisi Definisi, batasan pengertian topik dengan menfokuskan pada karakteristik topik itu sendiri.
Contoh paragraf eksposisi definisi:
Ceplukan adalah tumbuhan semak liar yang biasanya tumbuh di
tanah-tanah kosong yang tidak terlalu becek dan hanya bisa ditemukan pada saat
musim penghujan. Tumbuhan ini memiliki tinggi antara 30-50 Cm, dengan ciri
fisiknya ialah memiliki batang yang berwarna hijau kekuningan, buahnya
berbentuk bulat dan berwarna kuning. Daging buah ceplukan yang tidak hanya
terasa manis, ternyata juga mengandung beberapa khasiat penting untuk
menyembuhkan penyakit seperti influenza, sakit paru-paru, kencing manis, dan
beberapa penyakit lain. Meski memiliki beberapa khasiat penting, keberadaan
tumbuhan ini sering disepelekan karena diangggap sebagai tumbuhan liar yang
sama tidak pentingnya dengan tumbuhan liar yang lain.
- Eksposisi Klasifikasi ialak paragraf yang membagi sesuatu dan mengelompokkannya ke dalam kategori-kategori.
Contoh paragraf eksposisi klasifikasi:
Sistem penamaan jenis-jenis kritik sastra bervariasi,
tergantung pada pendekatan yang digunakan. Pendekatan moral menekankan pada
pertalian karya sastra dengan wawasan moral dan agama. Pendekatan historis,
bekerja atas dasar lingkungan karya sastra yang berkaitan dengan fakta-fakta
dari zaman dan hidup pengarang. Pendekatan impresionistik menjadi ciri khas
aliran sastra romantik, menekankan pada efek personil karya sastra pada kritikusnya.
- Eksposisi Proses, paragraf jenis ini sering ditemukan pada buku-buku petunjuk pembuatan, penggunaan, atau cara-cara tertentu.
Contoh paragraf eksposisi proses:
Lemon dan jeruk nipis ternyata memiliki khasiat sebagai
penghilang jerawat. Kedua buah ini mengandung citric acid yang sangat kaya dan
sangat baik untuk memindahkan sel-sel kulit mati yang bisa menjadi penyebab
jerawat. Cara menggunakannya ialah dengan mencampurkan perasan lemon atau jeruk
nipis dengan air mawar, kemudian oleskan di wajah secara merata dan biarkan
selama 10-15 menit. Setelah itu bilas wajah dengan air hangat. Penerapan yang
dilakukan secara rutin dan konsisten selama 15 hari akan memberikan hasil yang
maksimal.
- Eksposisi Ilustrasi (contoh), pengembangannya menggunakan gambaran sederhana atau bentuk konkret dari suatu ide. Mengilustrasikan sesuatu dengan sesuatu yang lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan sifat. Biasanya menggunakan frase penghubung "seperti" dan "bagaikan."
Contoh paragraf eksposisi ilustrasi (contoh):
Sebenarnya, kondisi ekonomi kita sudah relatif membaik.
Indikatornya dapat dilihat dari berbagai aspek. Misalnya, dalam bidang
otomotif. Setiap hari kita temukan aneka kendaraan melintas di jalan raya.
Sepeda motor baru, mobil pun baru. Ini menandakan bahwa taraf hidup masyarakat
mulai membaik. Indikator lain seperti daya beli masyarakat akan kebutuhan
sandang, pangan, dan papan. Dalam bidang papan, misalnya, banyak warga
masyarakat yang membangun tempat tinggal yang permanen.
- Eksposisi Pertentangan, berisi pertentangan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain. Frase penghubung yang digunakan adalah "akan tetapi", "meskipun begitu", "sebaliknya".
Contoh paragraf eksposisi pertentangan:
Orang yang gemar bersepeda, pada umumnya ialah orang-orang
yang suka pada alam. Sebaliknya, orang yang tak pernah bersepeda kebanyakan
orang kota yang ke mana-mana terbiasa naik mobil nyaman. Mereka akan menggerutu
jika menemui jalan sempit di desa-desa.
- Eksposisi Berita ialah paragraf yang berisi pemberitaan mengenai suatu kejadian. Jenis ini banyak ditemukan pada surat kabar
Contoh paragraf eksposisi berita:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional
mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir
seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya,
permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya
meningkat.
- Eksposisi Perbandingan, dalam hal ini penulis mencoba menerangkan ide dalam kalimat utama dengan cara membandingkannya dengan hal lain.
Contoh paragraf eksposisi perbandingan:
Tinju bukanlah jenis olah raga yang banyak peminatnya, yang
banyak adalah penggemarnya. Berbeda dengan olah raga jalan kaki, peminatnya
banyak, penggemarnya sedikit. Karena, tidak ada orang yang menonton orang lain
berjalan kaki.
- Eksposisi Analisis, proses memisah-misahkan suatu masalah dari suatu gagasan utama menjadi beberapa subbagian, kemudian masing-masing subbagian dikembangkan secara berurutan.
Contoh paragraf eksposisi analisis:
Beragam teori dikemukakan untuk menemukan latar belakang
kematian Merilyn Monroe. Ada yang berpendapat dia diancam oleh mafia. Seorang
detektif memperkirakan, Merilyn memiliki hubungan dengan J.F. Kennedy. Dia
dibunuh untuk menutupi kejadian yang dapat merusak nama baik tokoh penting AS
tersebut …
Paragraf Argumentasi
Paragraf
Agumentasi ialah jenis paragraf yang
mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan
fakta (benar-benar terjadi). Tujuannya adalah agar pembaca yakin bahwa ide,
gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.
Ciri-ciri paragraf argumentasi, yaitu:
- Menjelaskan suatu pendapat agar pembaca yakin.
- Memerlukan fakta untuk membuktikan pendapatnya biasanya beruapa gambar/grafik, dll.
- Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman dan penelitian.
- Penutup berisi kesimpulan.
Jenis-jenis paragraf argumentasi:
- Pola Analogi adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Contoh Pola Analogi: Sifat manusia ibarat padi yang terhampar di sawah yang luas. Ketika manusia itu meraih kepandaian, kebesaran, dan kekayaan, sifatnya akan menjadi rendah hati dan dermawan. Begitu pula dengan padi yang semakin berisi, ia akan semakin merunduk. Apabila padi itu kosong, ia akan berdiri tegak.
- Pola Generalisasi (pola umum) adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Contoh Pola Generalisasi: Setelah karangan anak-anak kelas 8 diperiksa, ternyata Ali, Toto, Alex, dan Burhan mendapat nilai 8. Anak-anak yang lainmendapat 7. Hanya Maman yang 6, dan tidak seorang punmendapat nilai kurang. Boleh dikatakan, anak kelas 8 cukup pandaimengarang.
- Pola Hubungan Sebab Akibat adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat. Contoh Pola Hubungan Sebab Akibat: Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagai penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa initidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dankurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.
Paragraf Persuasi
Paragraf
Persuasi ialah suatu bentuk karangan yang
bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan
penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakan
pembuktian dengan data dan fakta.
Ciri-ciri paragraf persuasi, yaitu:
- Persuasi berasal dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
- Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya.
- Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan antara penulis dengan pembaca.
- Persuasi sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai.
- Persuasi memerlukan fakta dan data.
Contoh
paragraf persuasi:
Masyarakat Hindu di Bali memiliki upacara kematian yang
sangat unik dan memiliki daya tarik tersendiri untuk wisatawan asing maupun
lokal. Ritual unik ini disebut dengan
ngaben. Ngaben adalah ritual atau upacara pembakaran mayat sebagai simbol
penyucian roh orang yang sudah meninggal. Karena dalam pelaksanaannya
membutuhkan berbagai perlengkapan dengan biaya yang cukup besar, maka tidak
semua orang telah meninggal bisa langsung di aben. Jenazah yang belum di aben
biasanya akan dikubur terlebih dahulu sambil menunggu semua perlengkapan ngaben
telah siap dan lengkap. Jika ingin melihat ritual pembakaran mayat yang sangat
unik ini, tidak ada salahnya anda berkunjung ke Provinsi Bali karena Upacara
Ngaben dilakukan oleh hampir seluruh masyarakat Hindu di Bali.
v
Macam-macam
paragraf berdasarkan tujuannya
1. Paragraf
pembuka
Paragraf
pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan
pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
Contoh paragraf pembuka :
Pemuli baru saja usai. Sebagian
orang, terutama caleg yang sudah pasti jadi, merasa bersyukur karena pemilu
berjalan lancer seperti yang diharapkan. Namun, tidak demikian yang dirasakan
oleh para caleg yang gagal memperoleh kursi di parlemen. Mereka mengalami
stress berat hingga tidak bias tidur dan tidak mau makan.
2. Paragraf
penghubung
Paragraf
penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara
fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka. Sifat
paragraf-paragraf penghubung bergantung pola dari jenis karangannya. Dalam
karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif, eksposisis,
paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu perkembangan yang logis.
Bila uraian itu mengandung pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf
disiapkan sebagai dasar atau landasan untuk kemudian melangkah kepada
paragraf-paragraf yang menekankan pendapat pengarang.
3. Paragraf
penutup
Paragraf
penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali
(untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.
Contoh paragraf penutup :
Demikian proposal yang kami buat.
Semoga usaha kafe yang kami dirikan mendapat ridho dari Tuhan YME serta bermanfaat
bagi sesame. Atas segala perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
v
Macam-macam
paragraf berdasarkan letak kalimat utama
1. Paragraf
deduktif
Paragraf
deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal paragraf dan dimulai
dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
Contoh paragraf deduktif :
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah diputuskan bahwa dana
itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi,
hari ini ia memaksa menggunakannya untuk membuka usaha baru.
2. Paragraf
induktif
Paragraf
induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan
diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan
pernyataan umum.
Contoh paragraf induktif :
Semua orang menyadari bahwa bahasa
merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan
lemah. Komunikasi tidak lancer. Informasi tersendat-sendat. Memang
bahasa merupakan alat komunikasi yang penting, efektif dan efisien.
3. Paragraf
campuran
Paragraf
campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir paragraph.
Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan
kembali.
Contoh paragraf campuran :
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia
tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan
apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana
komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban
manusia tidak akan bias maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana
komunikasi.
v
Macam-macam
paragraf berdasarkan isi
1. Paragraf
deskripsi
Paragraf
deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata dan
tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya dipakai untuk
melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.
Contoh paragraf deskripsi :
Dari balik tirai hujan sore hari,
pohon-pohon kelapa di seberang lembah itu seperti perawan mandi basah, segar
penuh gairah dan daya hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut basah
yang tergerai dan jatuh di belahan punggung. Batang-batang yang ramping dan
meliuk-liuk oleh hembusan angin seperti tubuh semampai yang melenggang tenang
dan penuh pesona.
2. Paragraf
proses
Paragraf
proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama dan pikiran utamanya
tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu kejadian
atau proses, meliputi waktu, ruang, klimaks dan antiklimaks.
3. Paragraf
efektif
Paragraf
efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik. Paragrafnya
terdiri atas satu pikiran utama dan lebuh dari satu pikiran penjelas. Tidak
boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi antar kalimat.
v Unsur-unsur
paragraf
Unsur-unsur paragraf
terdiri dari satu gagasan utama dan beberapa gagasan penjelas. Gagasan utama
adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan paragraf. Gagasan utama berada
pada kalimat topik (kalimat utama). Kalimat utama inilah yang menjadi tumpuan
pengembangan paragraf. Suatu kalimat dikatakan sebagai kalimat utama apabila
pernyataan di dalamnya merupakan rangkuman ataupun gagasan menyeluruh, yang
dapat mewakili pernyataan-pernyataan lain dalam paragraf itu. Sedangkan,
gagasan penjelas adalah gagasan yang peranannya menjelaskan gagasan utama. Ciri
kalimat penjelas umumnya berisikan contoh-contoh, peristiwa, ilustrasi,
uraian-uraian kecil, kutipan-kutipan, dan gambaran-gambaran yang sifatnya
parsial.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar