Kamis, 15 Januari 2015

kenali kaner serviks

Cegah dan ketahui faktor kanker serviks!


Peringkat pertama penyebab kematian wanita di Indonesia masih di duduki oleh kanker serviks. Kanker serviks termasuk kanker yang semestinya dapat dilakukan upaya pencegahan,deteksi dini dan bila ditemukan pada tahap awal dapat diharapkan penyembuhan secara maksimal. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kematian yang terjadi pada perempuan karena kanker serviks adalah kematian yang sia-sia.
            Terkadang saya sering memikirkan kenyataan bahwa begitu banyaknya ahli pengobatan di dunia yang mempunyai peralatan dan tehnologi yang canggih serta ketersediaan dana yang dikumpulkan, tetap saja akan menemukan titik kegagalan dalam melakukan pengobatan pada perempuan yang terkena kanker serviks dalam tahap lanjut.
            Salah satu bagian terpenting organ tubuh wanita adalah rahimnya. Sebagai ciri khas dan pembela bagi wanita,rahim mempunyai leher rahim atau serviks yang dalam bahasa indonesia biasa di sebut leher rahim yang berguna untuk tempat jalannya keluar bayi.
Apa sebenarnya penyebab kanker serviks ?
Penyebab utama timbulnya kanker serviks adalah infeksi HPV risiko tinggi atau HPV onkogenik yaitu HPV yang mengandung protein yang menyebabkan terjadinya kanker. Telah diidentifikasi sebanyak 20 tipe yang menjadi penyebab kanker serviks, tetapi paling banyak (70%) kanker serviks disebabkan tipe 16 dan 18. Faktor lain yang menyebabkan kanker serviks adalah :

·        Merokok : wanita yang merokok dua kali kemungkinan terkena kanker serviks daripada yang tidak merokok. Merokok sumber banyak bahan kimia beracun yang menyebabkan kanker ke paru-paru. Zet berbahaya ini dibawa dalam aliran darah ke seluruh tubuh ke organ lain juga, dalam suatu penelitian ditemukan zat tembakau dalam lendir serviks wanita yang merokok.
·        Infeksi HIV : HIV adalah virus penyebab AIDS, virus ini tidak sama dengan HPV. Ini juga bisa menjadi faktor risiko kanker serviks setelah terkena infeksi HIV dan menderita penyakit AIDS, membuat sistem kekebalan tubuh wanita kurang mampu melawan infeksi HPV dan kanker dini.
·        Infeksi Chlamydia dan herpes simplex tipe 2 : keduanya adalah jenis penyakit kelamin yang menular, klamidia adalah jenis bakteri yang dapat menginfeksi organ seks wanita, penyebarannya berlangsung ketika berhubungan seks. Seorang wanita mungkin tidak tahu bahwa dia terinfeksi atau tidak sama sekali, keuali jika ia melakukan uji klamidia.
·        Berpenghasilan rendah : wanita miskin beresiko tinggi terkena kanker serviks. Asupan gizi dan nutrisi yang tidak memadai hingga kekebalan tubuhnya lemah melawan infeksi virus. Juga karena mereka tidak mampu membayar perawatan kesehatan yang baik seperti pap smear secara teratur.
·        DES (dietilstilbestrol) : DES adalah obat hormon yang digunakan antara tahun 1940 dan 1971 untuk beberapa wanita yang berada dalam bahaya keguguran. Anak-anak perempuan wanit yang mengkonsumsi obat ini ketika mereka hamil memiliki resiko lebih tinggi terkena kanker vagina dan serviks.
·        Perilaku seks yang meliputi banyak mitra seks atau perempuan yang memiliki banyak pasangan seks.
·        Aktivitas seksual dini : wanita yang telah memiliki aktivitas seksual dini sebelum usia 18 tahun lebih berisiko tinggi sebab sel-sel serviksnya sangat rapuh di usia dini.
·        Berhubungan seks dengan laki-laki yang belum di sunat.
·        Riwayat keluarga kanker serviks.
·        Diet yang tidak sehat.
·        Sering hamil.
·        Adanya sel abnormal.

Cara pencegahan : ada dua cara pencegahan kanker serviks, yang pertama adalah dengan menghindari faktor-faktor yang memicu terjadinnya kanker, dan yang kedua adalah dengan mencegah infeksi HPV dengan suntik vaksin HPV.

kenali kaner serviks

Cegah dan ketahui faktor kanker serviks!


Peringkat pertama penyebab kematian wanita di Indonesia masih di duduki oleh kanker serviks. Kanker serviks termasuk kanker yang semestinya dapat dilakukan upaya pencegahan,deteksi dini dan bila ditemukan pada tahap awal dapat diharapkan penyembuhan secara maksimal. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kematian yang terjadi pada perempuan karena kanker serviks adalah kematian yang sia-sia.
            Terkadang saya sering memikirkan kenyataan bahwa begitu banyaknya ahli pengobatan di dunia yang mempunyai peralatan dan tehnologi yang canggih serta ketersediaan dana yang dikumpulkan, tetap saja akan menemukan titik kegagalan dalam melakukan pengobatan pada perempuan yang terkena kanker serviks dalam tahap lanjut.
            Salah satu bagian terpenting organ tubuh wanita adalah rahimnya. Sebagai ciri khas dan pembela bagi wanita,rahim mempunyai leher rahim atau serviks yang dalam bahasa indonesia biasa di sebut leher rahim yang berguna untuk tempat jalannya keluar bayi.
Apa sebenarnya penyebab kanker serviks ?
Penyebab utama timbulnya kanker serviks adalah infeksi HPV risiko tinggi atau HPV onkogenik yaitu HPV yang mengandung protein yang menyebabkan terjadinya kanker. Telah diidentifikasi sebanyak 20 tipe yang menjadi penyebab kanker serviks, tetapi paling banyak (70%) kanker serviks disebabkan tipe 16 dan 18. Faktor lain yang menyebabkan kanker serviks adalah :

·        Merokok : wanita yang merokok dua kali kemungkinan terkena kanker serviks daripada yang tidak merokok. Merokok sumber banyak bahan kimia beracun yang menyebabkan kanker ke paru-paru. Zet berbahaya ini dibawa dalam aliran darah ke seluruh tubuh ke organ lain juga, dalam suatu penelitian ditemukan zat tembakau dalam lendir serviks wanita yang merokok.
·        Infeksi HIV : HIV adalah virus penyebab AIDS, virus ini tidak sama dengan HPV. Ini juga bisa menjadi faktor risiko kanker serviks setelah terkena infeksi HIV dan menderita penyakit AIDS, membuat sistem kekebalan tubuh wanita kurang mampu melawan infeksi HPV dan kanker dini.
·        Infeksi Chlamydia dan herpes simplex tipe 2 : keduanya adalah jenis penyakit kelamin yang menular, klamidia adalah jenis bakteri yang dapat menginfeksi organ seks wanita, penyebarannya berlangsung ketika berhubungan seks. Seorang wanita mungkin tidak tahu bahwa dia terinfeksi atau tidak sama sekali, keuali jika ia melakukan uji klamidia.
·        Berpenghasilan rendah : wanita miskin beresiko tinggi terkena kanker serviks. Asupan gizi dan nutrisi yang tidak memadai hingga kekebalan tubuhnya lemah melawan infeksi virus. Juga karena mereka tidak mampu membayar perawatan kesehatan yang baik seperti pap smear secara teratur.
·        DES (dietilstilbestrol) : DES adalah obat hormon yang digunakan antara tahun 1940 dan 1971 untuk beberapa wanita yang berada dalam bahaya keguguran. Anak-anak perempuan wanit yang mengkonsumsi obat ini ketika mereka hamil memiliki resiko lebih tinggi terkena kanker vagina dan serviks.
·        Perilaku seks yang meliputi banyak mitra seks atau perempuan yang memiliki banyak pasangan seks.
·        Aktivitas seksual dini : wanita yang telah memiliki aktivitas seksual dini sebelum usia 18 tahun lebih berisiko tinggi sebab sel-sel serviksnya sangat rapuh di usia dini.
·        Berhubungan seks dengan laki-laki yang belum di sunat.
·        Riwayat keluarga kanker serviks.
·        Diet yang tidak sehat.
·        Sering hamil.
·        Adanya sel abnormal.

Cara pencegahan : ada dua cara pencegahan kanker serviks, yang pertama adalah dengan menghindari faktor-faktor yang memicu terjadinnya kanker, dan yang kedua adalah dengan mencegah infeksi HPV dengan suntik vaksin HPV.

8 zat berbahaya

8 Zat kimia berbahaya yang bersembunyi dalam rokok!
"Menghilangkan penat dengan merokok", merupakan beberapa alasan yang membuat kegiatan merokok menjadi suatu aktivitas yang sering dilakukan setiap hari oleh kalangan pria. Setiap orang tentu sangat tahu bahayanya merokok itu apa, apalagi dikemasan rokok juga sudah dicantumkan “Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin”, terlebih sekarang ini peringatan tersebut sudah diganti dengan “Merokok membunuh”. Sudah sangat jelas bahwa merokok tidak dianjurkan untuk siapapun baik pria maupun wanita. Namun terkadang, kegiatan merokok sudah menjadi rutinitas yang sangat sering dilakukan bahkan sudah ketergantungan dengan rokok. Sulit untuk menghilangkan kegiatan yang sangat sering dilakukan tersebut.
Sebaiknya semua orang tidak merokok,  atau mengurangi kegiatan merokok tersebut. Kenapa harus menghentikan merokok....???. Karena banyak sekali zat-zat berbahaya di dalam rokok. Ada beberapa zat yang berbahaya di dalam rokok, agar kegiatan merokok dapat dikurangi ataupun dihentikan. Berikut ini 8 zat kimia berbahaya yang bersembunyi dalam rokok : 
 
1.Benzene atau bensolBenzene adalah bahan kimia yang biasanya ditemukan dalam pestisida atau bensin. Namun paparan benzene yang paling sering terjadi pada manusia dan dalam jumlah yang banyak adalah melalui rokok. Biasanya benzene atau bensol juga terdapat dalam dashboard mobil atau pewangi ruangan.
Benzene atau bensol adalah salah satu zat berbahaya yang bisa menyebabkan kanker. Pada awalnya benzene bisa menyebabkan rasa ngantuk, pusing, sakit kepala, denyut jantung semakin cepat, dan lainnya. Namun efek jangka panjangnya bisa menyebabkan kanker, menurunkan sistem kekebalan tubuh, dan bahkan menyerang sumsum tulang belakang.
2.TolueneToluene adalah zat kimia yang banyak digunakan pada bidang industri. Toluene biasanya berbentuk cairan bening, tidak berwarna, dan tidak larut dalam air seperti benzene. Meski biasa digunakan di bidang industri seperti pembuat lem atau cat, namun toluene juga bisa ditemukan dalam rokok.
Toluene dianggap sangat beracun karena bisa menyerang saraf dan kesehatan tubuh. Beberapa organ tubuh yang bisa terserang oleh toluene antara lain adalah jantung, ginjal, sistem reproduksi, sistem pernapasan, dan sistem kekebalan tubuh. Toluene juga bisa sangat berbahaya jika mengenai wanita hamil.
3.FormaldehidaAnda tentu sudah tak asing dengan bahan kimia yang satu ini. Formaldehida atau biasa disebut metanal atau formalin merupakan bahan kimia yang berbahaya. Senyawa kimia ini beracun dan mudah terbakar, bahkan ketika formalin berwujud gas dalam ruangan.
Selain digunakan sebagai pengawet, formaldehida atau formalin juga terdapat dalam rokok dan bisa menyebabkan banyak masalah pada kesehatan. Formalin diketahui bisa memicu kanker, serta menyebabkan masalah kesehatan seperti iritasi pada hidung, mata, dan tenggorokan ketika seseorang merokok.
4.Vinyl ChlorideVinyl chloride adalah senyawa organik yang biasanya digunakan pada filter rokok. Meski hanya terdapat dalam filter saja, namun bahan ini bisa sangat berbahaya bagi tubuh karena sifat karsinogen yang dimilikinya.
Pada jangka panjang, vinyl chloride bisa menyebabkan kanker. Bahkan paparan vinyl chloride dalam jangka pendek dan dosis yang tinggi juga bisa menyebabkan kerusakan pada hati dan sumsum tulang belakang. Dalam jangka panjang, zat ini bisa memicu kanker dan tumor.
5. AmmoniaAmmonia adalah zat kimia yang biasanya digunakan dalam produk-produk pembersih. Tak jarang ammonia digunakan pada produk-produk kecantikan seperti shampo untuk meningkatkan aromanya. Jika terhirup terlalu banyak, ammonia bisa menyebabkan kerusakan paru-paru dan iritasi pada saluran pernapasan.
Dalam rokok, ammonia juga akan meningkatkan efek beracun dari nikotin. Untuk itu zat ini bersifat racun dan bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Mengisap rokok yang mengandung ammonia dan nikotin akan merusak paru-paru Anda.
6. CadmiumCadmium mungkin hanya dikenal banyak orang lewat buku kimia. Namun kenyataannya, zat-zat kimia ini ada di sekitar kita tanpa kita sadari dan sudah seringkali terpapar pada tubuh. Cadmium adalah zat berbahaya dan beracun yang tak seharusnya ada pada tubuh manusia. Cadmium merupakan zat metal berat berbahaya yang biasanya digunakan dalam baterai.
Cadmium disebut sebagai zat metal yang memiliki tingkat bahaya tertinggi pada kesehatan manusia. Zat ini terdapat dalam rokok dan bisa memapar tubuh ketika seseorang merokok. Cadmium biasanya menunjukkan efek dalam jangka panjang dan menumpuk pada hati dan ginjal. Perokok mungkin tak merasakan adanya zat ini masuk dalam tubuh mereka dan tak merasakan efeknya. Namun lama-kelamaan mereka akan menyadari ketika cadmium mulai merusak hati dan ginjal.
7. ArsenikBicara arsenik, yang ada dalam pikiran Anda tentu zat kimia beracun yang bisa membunuh orang dalam waktu singkat dan tanpa bekas. Zat yang seharusnya sangat dihindari oleh manusia ini ada dalam rokok. Tak hanya merusak organ tubuh, arsenik juga ditengarai bisa menyebabkan kanker.
Arsenik yang ada dalam rokok biasanya adalah arsenik yang tak organik dan bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan. Arsenik tersebut biasanya didapatkan melalui arsenik pestisida yang berasal dari perkebunan tembakau. Meski kadar dalam rokok bisa jadi sedikit dan tak mematikan, namun zat yang tak berbau dan tak berasa ini wajib diwaspadai untuk efeknya dalam jangka panjang.
8. Hydrogen CyanideHydrogen Cyanide (HCN) adalah zat kimia berbentuk gas yang tidak berwarna, tak berbau, dan tidak memiliki rasa. HCN merupakan zat kimia gas yang paling ringan dan mudah terbakar. Zat ini ada dalam rokok yang Anda isap setiap hari.
Tahukah Anda bahwa HCN tak hanya ada dalam rokok, namun juga pernah digunakan sebagai gas pembunuh oleh NAZI untuk membunuh orang-orang pada ruangan gas semasa Perang Dunia II. Bisa bayangkan bahwa saat ini Anda tengah menghirup zat yang sama dengan yang digunakan untuk membunuh orang-orang tersebut setiap hari secara sukarela?
Setelah mengetahui zat-zat berbahaya di atas, apakah Anda tetap akan merokok?
SUMBER :http://www.merdeka.com/sehat/8-zat-kimia-berbahaya-yang-bersembunyi-dalam-rokok.html

pendidikan

PENDIDIKAN 2014



Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemidkbud) memprioritaskan enam program pendidikan pada 2014 nanti. 

Keenam program tersebut yaitu Pendidikan Menengah Universal (PMU), Kurikulum 2013, peningkatan kualitas guru, rehabilitasi dan sarana prasarana, afirmasi daerah 3T, serta Bantuan Siswa Miskin (BSM) dan Bidikmisi.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menyatakan enam program prioritas utama tersebut diwujudkan untuk mengakselerasi pembangunan sumber daya manusia (SDM), sekaligus memanfaatkan bonus demografi dan momentum 100 tahun Indonesia merdeka. 

Program PMU yang secara resmi diluncurkan Mendikbud Mohammad Nuh tanggal 25 Juni 2013 yang lalu, diharapkan dapat mempercepat kenaikan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan menengah dimana  APK pendidikan menengah hingga tahun 2012 sebesar 78,9 persen.
Dengan PMU, ditargetkan pada tahun 2020 APK pendidikan menengah dapat meningkat menjadi 97 persen. 
"Apabila tanpa program PMU, angka tersebut baru dicapai pada tahun 2040," kata Nuh pada keterangan pers yang diterima Republika, Kamis (22/8).

Sebagai konsekuensi logis atas dilaksanakannya kebijakan PMU ini, Kemdikbud mulai tahun pelajaran 2013/ 2014 mulai menyalurkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk pendidikan menengah.
Nilai nominal BOS tersebut sebesar Rp. 1.000.000,- per siswa per tahun untuk seluruh siswa sekolah menengah baik negeri maupun swasta.
Selain itu pembangunan unit sekolah baru (USB) dan ruang kelas baru (RKB), serta peningkatan kualifikasi dan kompetensi para pendidik dan tenaga kependidikan menjadi bagian tidak terpisahkan dari program PMU ini.

Selain itu, implementasi Kurikulum 2013 juga mendapatkan perhatian serius di tahun depan meskipun pada tahun pelajaran 2013/ 2014 sekarang ini, Kurikulum 2013 telah diimplementasikan secara bertahap dan terbatas. 

Terkait implementasi Kurikulum 2013 tersebut, Mendikbud mengatakan penyiapan buku dan pelatihan guru menjadi hal yang mendapat perhatian khusus agar maksud implementasi Kurikulum 2013 untuk menyiapkan manusia Indonesia yang kreatif, inovatif dapat tercapai.

Kemudian, hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus, lanjut Nuh, adalah masalah kualitas guru, distribusi guru antar satuan pendidikan dan antar wilayah yang belum merata.
Di daerah-daerah terpencil, perbatasan, dan kepulauan, Nuh mengungkapkan, masih ada guru-guru yang belum terpenuhi kebutuhannya sesuai dengan standar pelayanan minimal. 

"Upaya meningkatkan kualitas pendidikan akan terus dilakukan, antara lain melalui peningkatan kualitas guru termasuk di dalamnya sertifikasi guru," kata dia.

Menanggapi peningkatan kualitas guru tersebut, Nuh menjelaskan penataan sistem perguruan mutlak perlu dilakukan. Penataan tersebut meliputi penataan sistem di lembaga pendidik tenaga kependidikan (LPTK), pelatihan guru, karier guru, dan sertifikasinya.

Sementara itu dalam rangka pemerataan kualitas SDM, beberapa program afirmasi akan tetap dilanjutkan dan ditingkatkan seperti pengiriman guru, pada daerah terpencil, terluar dan tertinggal (3T) dan  pengiriman pelajar asal Papua untuk melanjutkan studinya di beberapa SMA/ SMK dan Perguruan Tinggi Negeri terbaik di luar Papua.

Nuh menambahkan untuk makin memeratakan akses pendidikan, dalam tahun 2014 penyediaan bantuan siswa miskin (BSM) dan beasiswa Bidikmisi akan ditingkatkan.
Ia berharapa dengan adanya BSM dan beasiswa Bidikmisi anak-anak dari keluarga miskin mendapatkan kesempatan yang sama dalam mengenyam pendidikan sampai jenjang perguruan tinggi.

Sabtu, 10 Januari 2015

Tata Tulis Karya Ilmiah






TATA TULIS KARYA ILMIAH

Pendahuluan
Bab ini berisi ketentuan tentang isi laporan, penyajian laporan, dan tatatulis secara umum. Panduan yang diberikan dalam bab ini bersifat konvensional,mengacu pada Pedoman Penulisan Laporan Penelitian yang dikeluarkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Tujuan
1. Mahasiswa memahami bagan tulisan ilmiah, panduan umum, dan tatatulissecara umum.
2. Mahasiswa dapat membuat laporan penelitian dengan aturan tatatulisyang berlaku umum.

1.Bagan Tulisan Ilmiah
Bagan tulisan ilmiah secara umum minimal terdiri dari tiga bab (babpendahuluan, bab isi, dan bab penutup) seperti contoh bagan di bawah ini.Akan tetapi, dapat dikembangkan menjadi beberapa bab lagi tergantung padakedalaman materi yang sedang dibahas.

Bagian Pendahuluan (pelengkap awal):
halaman judul
kata pengantar
daftar isi (daftar tabel)
abstrak 

Bagian Isi:
BAB  1  PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
1.2Rumusan Masalah
1.3Tujuan Penelitian
1.4Ruang Lingkup Masalah
1.5Anggapan Dasar, Hipotesis
1.6Teori
1.7Pengumpulan Data

BAB  2  PEMBAHASAN
2.1 Deskripsi Data
2.2 Analisis Data
2.3 Interpretasi Data

BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

Bagian Penutup (pelengkap akhir):
Daftar Pustaka
(Lampiran)




Petunjuk Umum Penulisan Karya Tulis Ilmiah
                                                  
a.Judul
            Judul harus memberikan gambaran tentang isi tulisan yang disajikan. Olehkarena itu, judul harus mencakup masalah pokok serta hal-hal pentingyang ingin ditonjolkan. Meskipun demikian, judul harus tetap dirumuskandengan singkat dan jelas. Apabila judul terlalu panjang, dapat dibagi dua:bagian pertama menunjuk pokok persoalan dan bagian kedua berupa anak  judul yang menerangkan pokok persoalan. Kata-kata inti harus dipilih,sehingga keseluruhan isi terwakili.

b.Halaman judul
Pada halaman ini dituliskan judul penelitian dengan lengkap, sehinggapembaca dapat mengetahui garis besar isi laporannya. Di bawah juduldapat dicantumkan: sifat dan jenis laporan, nama penyusun, nama lembaga,kota dan tahun penyusunan laporan.

c.Kata Pengantar 
Kata pengantar berisi gambaran umum pelaksanaan tugas dan hasil yangdicapai. Pada kata pengantar diuraikan dengan singkat alasan dan tujuanpenyusunan laporan penelitian, ucapan terima kasih kepada pembimbingdan pihak yang telah membantu pelaksanaan penelitian (dapat dimasukkandalam bagian ucapan terima kasih terpisah dari kata pengantar) tempat,tanggal, bulan, tahun penyusunan laporan.

d.Daftar isi
Halaman ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran menyeluruhtentang isi pokok laporan. Oleh karena itu, pada daftar isi dicantumkandengan jelas urutan bab dan subbab serta seluruh lampiran yang adadengan nomor halaman masing-masing dimulai dari kata pengantar sampaidengan lampiran-lampiran.

e.Daftar Lampiran
Apabila dalam laporan diperlukan lampiran tabel, gambar, dan keteranganlain yang menunjang isi laporan, semua lampiran tersebut harusdicantumkan dalam daftar lampiran. Dalam hal ini nomor lampiran danhalamannya harus dicantumkan dengan teratur dan jelas

f.Halaman abstrak 
Abstrak merupakan miniatur tulisan secara keseluruhan. Halaman iniberisi tujuan, metode, data, dan simpulan dari penelitian secara ringkasdan padat, diketik dengan spasi rapat (
single) maksimal tiga halaman. Padamakalah halaman abstrak ini tidak diperlukan.

g.Latar belakang antara lain berisi deskripsi tentang hal-hal berikut :
1)Fenomena/informasi yang berhubungan dengan penelitian.
2)Ulasan tentang manfaat penelitian.
3)Hasil telaah pustaka yang relevan dengan penelitian.
4)Kedudukan penelitian dikaitkan dengan ilmu pengetahuan ataudisiplin yang lain di dalam jenis/ kelompoknya maupunkelompok lain.

h.Masalah
Rumusan masalah harus jelas, disarankan dalam bentuk kalimat tanya/bentuk pertanyaan.



i.Tujuan penelitian meliputi antara lain hal-hal di bawah ini :
1)  usaha pokok yang akan dilakukan
2) Tujuan (umum dan khusus; tujuan ilmiah dan praktis) yang ingindicapai.
3) Ungkapan tentang rencana hasil yang akan diperoleh.
4) Cara mencapai tujuan penelitian.

j.ruang lingkup penelitian (batasan masalah)
1) Penjelasan istilah, terutama yang terdapat pada judul dan jugaterhadap istilah-istilah teknis dalam penelitian.
2) Pembatasan masalah (baik luasnya maupun dalamnya ilmu sertawilayah penelitian).
3) Penentuan ―tempat berpijak/ sudut pandang meninjau masalah.
 4) Penjelasan singkat tentang penjabaran masalah dan carapemecahannya.

k.anggapan dasar, hipotesis, teori, dan dalil :
1) Anggapan dasar harus tepat (biasanya berisi kebenaran umum yangtidak perlu   dibuktikan lagi) yang berkaitan dengan rencana penelitianyang bersangkutan.
2) Anggapan dasar harus sesuai dengan lapangan ilmu yang diteliti.
3) Hipotesis supaya disusun dalam bentuk pernyataan positif dan dapatberfungsi sebagai jawaban sementara terhadap masalah penelitian.
4) Hipotesis harus jelas dan sekaligus menggambarkan arah penelitian.
5) Hipotesis dijabarkan dari anggapan dasar.
6) Untuk memecahkan masalah kadang-kadang diperlukan teori danbagaimana langkah pokok dalam rangka penggunaannya.
7) Alasan menggunakan teori atau pendekatan.
8) Urgensi penggunaan dalil dalam penelitian dan apakah semuanya dalilbaru ataukah campuran      dengan yang lama dari hasil penelitian oranglain.
9) Kesejalanan antara anggapan dasar, hipotesis, teori, dalil, dengantujuan penelitian
10) Cara pembuktian hipotesis dikaitkan dengan desain penelitian(pembuktian statistik   atau bukan).

l.Cakupan sumber data :
1) Kriteria penentuan dan jumlah sumber data atau data yang tepat bagikebutuhan penelitian.
2) Populasi dan sampel penelitian.
3) Kriteria mutu data yang diolah.
4) Keserasian data dengan tujuan penelitian serta cakupannya.

m.Cakupan pengumpulan data :
1)Metode dan teknik yang tepat yang digunakan.
2)Alasan penggunaannya.
3)Kriteria dan alat pengumpul data (instrumen) yang tepat, sahih danterpercaya.
4)Kemungkinan adanya pengaruh variabel lain sehingga mempengaruhimutu data dan penafsirannya.
5)Variabel yang dibutuhkan, diolah/ dianalisis.





n.Cakupan pengolahan data
1) Cara menginventarisasi data.
2) Cara mengorganisasi dan menyeleksi data.
3) Cara mengkode/ menabulasi data
4) Penggunaan teknik pengolahan dan analisis data (bagi penelitian yangbersifat kuantitatif dapat menggunakan teknik statistik).
5) Tahap-tahap penelaahan dan analisis data (jadwal, deskripsi, analisis,dan penafsiran data).
6) Konsistensi penerapan teori
7) Ketepatan analisis dan penafsiran data.
8) Ketepatan pembuktian hipotesis (jika ada).
9) Ketepatan menarik simpulan, saran, atau pun rekomendasi.


o.Bab Penutup
Bagian ini berisi simpulan dari tiap satuan dan keseluruhan analisis.Simpulan ini bukanlah rangkuman atau ikhtisar. Selain kesimpulan, dapat juga dimasukkan saran. Saran diberikan kepada pembaca pada umumnya,pihak-pihak terkait yang berkepentingan dengan topik penelitian ataupeneliti berikutnya untuk pengembangan penelitian selanjutnya. Salahkaprah apabila saran diberikan kepada diri penulis/peneliti sendiri.

p.Daftar Pustaka
Bagian ini berisi daftar semua pustaka yang dijadikan acuan, pegangan,atau landasan penelitian dan penyusunan laporan. Pustaka yang tidak relevan dengan penelitian tidak boleh tercantum dalam daftar ini.

q.Lampiran
Sebagai pelengkap, laporan harus menyertakan lampiran yang memuattabel, peta, instrumen penelitian, transkripsi (rekaman dalam kaset),pegangan kerja, rancangan penelitian, riwayat hidup peneliti, dan lain-lain(yang tidak dimasukkan dalam teks) yang dianggap perlu.

8.3 Tatatulis secara Umum
Tatatulis baku berhubungan dengan sistematika penulisan karyailmiah. Biasanya, masing-masing lembaga mempunyai peraturan tatatulisyang berbeda. Akan tetapi, pada dasarnya peraturan tersebut mempunyai patokan yang sama.
Tatatulis ini diperlukan karena
(1) dapatmemperlancar komunikasi hasil penelitian,
(2) memudahkan penilaianatau pertanggungjawabannya, dan
(3) mempercepat penyebarluasan tanpamembutuhkan penyusunan kembali.

a.Teknik Pengetikan
Pengetikan karya ilmiah perlu mengikuti aturan-aturan berikut ini.
1) Jarak antara baris satu dengan baris berikutnya pada isi bab adalah duaspasi. Jarak pengetikan dua spasi ini berlaku pula bagi jarak penulisan padadaftar isi.
2) Batas tepi kiri, tepi atas, tepi kanan, dan tepi bawah masing masing adalahkurang lebih 4 cm, 4cm, 3cm, dan 3 cm. 
3) Pengetikan paragraf baru dimulai dengan awal kalimat yang menjorok masuk ke dalam dengan lima pukulan tik dari tepi kiri atau lima huruf (1tab) bila dengan komputer.



4) Penulisan judul bab menggunakanhuruf kapital semua, tanpa garis bawahdan tanpa titik. Nomor bab menggunakan angka romawi. Setiap awal katadari judul sub-bab harus ditulis dengan huruf kapital, kecuali katasambung.
5) Cara penomoran dapat menggunakan salah satu dari kedua cara berikutini.
    Cara pertama : I., A., a., 1), a), (1), (a)
    Cara kedua : 1., 1.1, 1.1.1, dst.
    Dalam suatu skripsi, tesis, atau disertasi cara penomoran ini harusdigunakan secara konsisten, jadi tidak boleh dicampuradukkan. Carapertama mengandung kelemahan. Kelemahannya ialah memungkinkanterjadinya nomor yang sama dalam bab yang sama.
6) Perpindahan dari satu butir ke butir yang berikutnya tidak harusmenjorok, melainkan dapat ditik lurus/simeris agar tidak mengambilterlalu banyak tempat dan demi keindahan format.
7) Penggunaan nomor urut sebagaimana disebutkan pada butir 5 di atassebaiknya dibatasi dan jangan berlebihan, karena pada prinsipnya karyatulis ilmiah lebih banyak menggunakan model esai, bukanpoint.
 8)Judul tabel ditulis di sebelah atas tabel, sedangkan judul untuk bagan,diagram, atau gambar, ditulis di sebelah bawah.

b.Sampul
Sampul karya ilmiah berisi :
(1) judul (dicetak dengan huruf kapital semua dan tidak boleh menggunakan singkatan ; jika ada subjudul, maka yangditulis dengan huruf besar hanya huruf awal dari setiap kata),
(2) maksudpenulisan karya ilmiah,
(3) logo perguruan tinggi,
(4) nama penulis,
(5) nomor induk,
(6) nama jurusan/fakultas/program pascasarjana danperguruan tinggi, dan
(7) tahun penulisan.

rumusan maksud penulisan makalah ditulis:
MakalahDiajukan untuk Melengkapi Tugas pada Kuliah ….

c.Cara Menulis Kutipan dan Sumber Kutipan
    Berikut ini beberapa aturan yang perlu diketahui dalam penulisan kutipandan sumber kutipan.
1)Singkatan ibid., loc.cit., op. cit. hendaknya tidak digunakan

2) Kutipan ditulis dengan menggunakan dua tanda petik (―…) jika k utipanini merupakan kutipan pertama atau dikutip langsung dari penulisnya. Jikakutipan itu diambil dari kutipan, maka kutipan tersebut ditulis denganmenggunakan satu tanda petik (…‘).

 3) Jika bagian yang dikutip terdiri atas tiga baris atau kurang, kutipan ditulisdengan menggunakan tanda petik (sesuai dengan ketentuan pertama) danpenulisannya digabung ke dalam paragraf yang ditulis oleh pengutip danditik dengan jarak dua spasi.Contoh:Salah satu dimensi kehidupan afektif-emosional ialah kemampuanmemberi dan menerima cinta, bukan cinta dalam arti yang penuhromantik atau memberikan perlindungan yang berlebihan, melainkan cinta dalam arti…a relationship that nourishes us we give, and enrichesus we spend, and permits ego and alter ego to grow in mutual harmony(Cole,1993:832).



 4)Apabila kutipan langsung merupakan seperangkat kalimat, tempatkanlahkutipan itu di antara tanda petik dua di bawah baris terakhir kalimat yangmendahuluinya, menjorok lima ketukan ke dalam teks dari margin kiri,berjarak rapat (½ spasi)
………………………………………….……(baris akhir tulisan kita)

―Dalam hal yang lebih penting lagi, yang menyatakan betul sifatnasional pendidikan di negara kita ialah menjadikan bahasaIndonesia sebagai bahasa pengantar di semua sekolah-sekolah.Bahasa ialah alat berpikir dan alat menyatakan buah pikiran itu,tetapi selain dari semua itu, ialah alat yang terpenting untuk menebalkan rasa nasional suatu bangsa. Walaupun prinsip bahwabahasa pengantar di sekolah- sekolah ialah bahasa Indonesia, diberikompromi pada dasar psikologi, dengan demikian, bahwa di tigakelas yang terendah dari sekolah-sekolah rendah bahasa pengantarialah bahasa daerah. (nama,th:hlm.)
 (awal tulisan kita berikutnya)………………….…………………….

 5)Jika bagian dari yang dikutip ada bagian yang dihilangkan, maka penulisanbagian itu diganti dengan tiga buah titik. Contoh penulisan tampak padabutir ketiga (3) di atas.6)

Penulisan sumber kutipan ada beberapa kemungkinan seperti berikut.

a)  Jika sumber kutipan mendahului kutipan, cara penulisannya adalahnama penulis yang diikuti dengan tahun penerbitan, dan nomorhalaman yang dikutip yang keduanya diletakkan di dalam kurung.Contoh:
… (akhir tulisan kita). Oka (1976:53) mengatakan bahwa―Masyarakat Indonesia yang akan datang sangat memerlukan tenaga kerja untuk pembangunan yang terampil menggunakan bhasaIndonesia untuk surat-menyurat, pidato, dan karang-
mengarang.(awal tulisan kita berikutnya)….
 b) Jika sumber kutipan ditulis setelah kutipan, maka nama penulis, tahunpenerbitan, dan nomor halaman yang dikutip semuanya diletakkan didalam kurung.
Contoh:
… (akhir tulisan kita). ―The personality pattern is inwardly determined by and closely associated with maturation of the physical and mental characteristic which constitute the individual‘s
Hereditary endowment (Hurlock, 1979:19). (awal tulisan kitaberikutnya)….
 c) Jika sumber kutipan merujuk sumber lain atas bagian yang dikutip,maka sumber kutipan yang ditulis tetap sumber kutipan yangdigunakan pengutip, tetapi dengan menyebut siapa yangmengemukakan pendapat tersebut.
Contoh:
… (akhir tulisan kita). Chomsky (Yelon dan Weinstein, 1977:62)mengemukakan bahwa …children are born with innateunderstanding of structure of language.‘ (awal tulisan kitaberikutnya)…. Atau  3.
Berupa DokumenProyek Pengembangan Pendidikan Guru. 1983.
ianProyek Pengembangan Pendidikan Guru.
Jakarta: Depdikbud.4.

Berupa makalah:
Kartadinata, S. 1989. ―Kualifikasi Profesional Petugas BimbinganIndonesia: Kajian Psikologis ―. Makalah pada konvensi tujuh
IPBI, Denpasar.5.



Berupa surat kabar
Sanusi, A. 1986. ―Menyimak Mutu Pendidikan Dengan Konsep
Taqwa dan Kecerdasan, Meluruskan Konsep Belajar dalamArti
Kualitaitf 
. Pikiran rakyat (8 September 1986).
 iv.

Kalau Sumbernya dari Internet1.
 Bila karya perorangan
Cara penulisannya ialah:
Pengarang/penyunting. (Tahun). Judul (edisi), (jenis medium).Tersedia: alamat di Internet. [tanggal diakses]Contoh:Thomson, A. (1998). The Adult and the Curriculum. (Online).Tersedia:http://www.ed.uiuc.edu/EPS/PES-Yearbook/1998/thompson.html [30 Maret 2000]2.

Bila bagian dari karya kolektif 
Cara penulisannya:
Pengarang/penyunting. (Tahun). Dalam sumber (edisi), [jenismedia]. Penerbit. Tersedia: alamat di Internet. [tanggaldiakses]Contoh:Daniel, R.T. (1995). The History of Western Music. In BritanicaOnline: Macropedia [online]. Tersedia:http://www.eb.com:180/cgi-bin/g:docF=Macro/5004/45/0.html [28 Maret 2000]3.



Bila artikel dalam jurnal
Cara penulisannya: 
Pengarang. (Tahun). Judul. Nama Jurnal [Jenis Media], Volume(terbitan), halaman. Tersedia: alamat di Internet. [tanggaldiakses]Contoh:Supriadi, D. (1999). Restructuring The Schoolbook ProvisionSystem in indonesia: Some Recent Initiatives. DalamEducational Policy Analysis Archives [online]. Vol 7 (7), 12halaman. Tersedia:http://epaa.asu.edu/epaa/v7n7.html [17 Maret 2000]4.

Bila artikel dalam majalah.
Cara penulisannya:
Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Majalah [JenisMedia], Volume, jumlah halaman. Tersedia: alamat diInternet. [tanggal diakses]Contoh:Goodstein, C. (1991, September). Healers from the deep.American Health [CD ROOM], 60-64. Tersedia: 1994SIRS/SIRS 1992 Life Science/Article 08A [13 Juni 1995]5.

Bila artikel di surat kabar
Cara penulisannya:
Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Surat Kabar[Jenis Media], jumlah halaman. Tersedia: alamat di Internet.[tanggal diakses]Contoh:Cipto, B. (2000, 27 April). Akibat Perombakan KabinetBerulang, Fondasi Reformasi Bisa Runtuh. Pikiran Rakyat[online], halaman 8. Tersedia:http://www.pikiran-rakyat.com [9 Maret 2000]6.

Bila pesan dari e-mail
Cara penulisannya:
Pengirim (alamat e-mail pengirim). (Tahun, tanggal, bulan.). JudulPesan. E-mail kepada penerima. [alamat e-mail penerima].Contoh:Musthafa, Bachrudin(musthafa@indo.net.id). (2000, 25 April). Bab V Laporan Penelitian. E-mail kepada Dedi Supriadi(supriadi@indo.net.id)



Rangkuman
Dalam membuat laporan penelitian harus mengikuti ketentuantatatulis yang berlaku secara umum atau ketentuan dari lembaga tempattulisan dibuat. Aturan tatatulis dibuat agar tulisan lebih sistematis, membantupenulis dalam mengarahkan laporannya, dan membantu pembaca untuk lebihmudah dalam memahami tulisan tersebut.Yang perlu diperhatikan dalam membuat laporan adalah bagan tulisan, aturanumum mengenai isi, dan aturan tatatulis yang berlaku. Aturan ini tidak untuk dihafalkan, cukup diterapkan dengan konsisten karena jika mahasiswa sudahterbiasa membuat laporan ilmiah maka dengan sendirinya akan hafal denganaturan-aturan penulisan laporan ilmiah.




[Enter Post Title Here]


TATA TULIS KARYA ILMIAH

Pendahuluan
Bab ini berisi ketentuan tentang isi laporan, penyajian laporan, dan tatatulis secara umum. Panduan yang diberikan dalam bab ini bersifat konvensional,mengacu pada Pedoman Penulisan Laporan Penelitian yang dikeluarkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Tujuan
1. Mahasiswa memahami bagan tulisan ilmiah, panduan umum, dan tatatulissecara umum.
2. Mahasiswa dapat membuat laporan penelitian dengan aturan tatatulisyang berlaku umum.

1.Bagan Tulisan Ilmiah
Bagan tulisan ilmiah secara umum minimal terdiri dari tiga bab (babpendahuluan, bab isi, dan bab penutup) seperti contoh bagan di bawah ini.Akan tetapi, dapat dikembangkan menjadi beberapa bab lagi tergantung padakedalaman materi yang sedang dibahas.

Bagian Pendahuluan (pelengkap awal):
halaman judul
kata pengantar
daftar isi (daftar tabel)
abstrak 

Bagian Isi:
BAB  1  PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
1.2Rumusan Masalah
1.3Tujuan Penelitian
1.4Ruang Lingkup Masalah
1.5Anggapan Dasar, Hipotesis
1.6Teori
1.7Pengumpulan Data

BAB  2  PEMBAHASAN
2.1 Deskripsi Data
2.2 Analisis Data
2.3 Interpretasi Data

BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

Bagian Penutup (pelengkap akhir):
Daftar Pustaka
(Lampiran)




Petunjuk Umum Penulisan Karya Tulis Ilmiah
                                                  
a.Judul
            Judul harus memberikan gambaran tentang isi tulisan yang disajikan. Olehkarena itu, judul harus mencakup masalah pokok serta hal-hal pentingyang ingin ditonjolkan. Meskipun demikian, judul harus tetap dirumuskandengan singkat dan jelas. Apabila judul terlalu panjang, dapat dibagi dua:bagian pertama menunjuk pokok persoalan dan bagian kedua berupa anak  judul yang menerangkan pokok persoalan. Kata-kata inti harus dipilih,sehingga keseluruhan isi terwakili.

b.Halaman judul
Pada halaman ini dituliskan judul penelitian dengan lengkap, sehinggapembaca dapat mengetahui garis besar isi laporannya. Di bawah juduldapat dicantumkan: sifat dan jenis laporan, nama penyusun, nama lembaga,kota dan tahun penyusunan laporan.

c.Kata Pengantar 
Kata pengantar berisi gambaran umum pelaksanaan tugas dan hasil yangdicapai. Pada kata pengantar diuraikan dengan singkat alasan dan tujuanpenyusunan laporan penelitian, ucapan terima kasih kepada pembimbingdan pihak yang telah membantu pelaksanaan penelitian (dapat dimasukkandalam bagian ucapan terima kasih terpisah dari kata pengantar) tempat,tanggal, bulan, tahun penyusunan laporan.

d.Daftar isi
Halaman ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran menyeluruhtentang isi pokok laporan. Oleh karena itu, pada daftar isi dicantumkandengan jelas urutan bab dan subbab serta seluruh lampiran yang adadengan nomor halaman masing-masing dimulai dari kata pengantar sampaidengan lampiran-lampiran.

e.Daftar Lampiran
Apabila dalam laporan diperlukan lampiran tabel, gambar, dan keteranganlain yang menunjang isi laporan, semua lampiran tersebut harusdicantumkan dalam daftar lampiran. Dalam hal ini nomor lampiran danhalamannya harus dicantumkan dengan teratur dan jelas

f.Halaman abstrak 
Abstrak merupakan miniatur tulisan secara keseluruhan. Halaman iniberisi tujuan, metode, data, dan simpulan dari penelitian secara ringkasdan padat, diketik dengan spasi rapat (
single) maksimal tiga halaman. Padamakalah halaman abstrak ini tidak diperlukan.

g.Latar belakang antara lain berisi deskripsi tentang hal-hal berikut :
1)Fenomena/informasi yang berhubungan dengan penelitian.
2)Ulasan tentang manfaat penelitian.
3)Hasil telaah pustaka yang relevan dengan penelitian.
4)Kedudukan penelitian dikaitkan dengan ilmu pengetahuan ataudisiplin yang lain di dalam jenis/ kelompoknya maupunkelompok lain.

h.Masalah
Rumusan masalah harus jelas, disarankan dalam bentuk kalimat tanya/bentuk pertanyaan.



i.Tujuan penelitian meliputi antara lain hal-hal di bawah ini :
1)  usaha pokok yang akan dilakukan
2) Tujuan (umum dan khusus; tujuan ilmiah dan praktis) yang ingindicapai.
3) Ungkapan tentang rencana hasil yang akan diperoleh.
4) Cara mencapai tujuan penelitian.

j.ruang lingkup penelitian (batasan masalah)
1) Penjelasan istilah, terutama yang terdapat pada judul dan jugaterhadap istilah-istilah teknis dalam penelitian.
2) Pembatasan masalah (baik luasnya maupun dalamnya ilmu sertawilayah penelitian).
3) Penentuan ―tempat berpijak/ sudut pandang meninjau masalah.
 4) Penjelasan singkat tentang penjabaran masalah dan carapemecahannya.

k.anggapan dasar, hipotesis, teori, dan dalil :
1) Anggapan dasar harus tepat (biasanya berisi kebenaran umum yangtidak perlu   dibuktikan lagi) yang berkaitan dengan rencana penelitianyang bersangkutan.
2) Anggapan dasar harus sesuai dengan lapangan ilmu yang diteliti.
3) Hipotesis supaya disusun dalam bentuk pernyataan positif dan dapatberfungsi sebagai jawaban sementara terhadap masalah penelitian.
4) Hipotesis harus jelas dan sekaligus menggambarkan arah penelitian.
5) Hipotesis dijabarkan dari anggapan dasar.
6) Untuk memecahkan masalah kadang-kadang diperlukan teori danbagaimana langkah pokok dalam rangka penggunaannya.
7) Alasan menggunakan teori atau pendekatan.
8) Urgensi penggunaan dalil dalam penelitian dan apakah semuanya dalilbaru ataukah campuran      dengan yang lama dari hasil penelitian oranglain.
9) Kesejalanan antara anggapan dasar, hipotesis, teori, dalil, dengantujuan penelitian
10) Cara pembuktian hipotesis dikaitkan dengan desain penelitian(pembuktian statistik   atau bukan).

l.Cakupan sumber data :
1) Kriteria penentuan dan jumlah sumber data atau data yang tepat bagikebutuhan penelitian.
2) Populasi dan sampel penelitian.
3) Kriteria mutu data yang diolah.
4) Keserasian data dengan tujuan penelitian serta cakupannya.

m.Cakupan pengumpulan data :
1)Metode dan teknik yang tepat yang digunakan.
2)Alasan penggunaannya.
3)Kriteria dan alat pengumpul data (instrumen) yang tepat, sahih danterpercaya.
4)Kemungkinan adanya pengaruh variabel lain sehingga mempengaruhimutu data dan penafsirannya.
5)Variabel yang dibutuhkan, diolah/ dianalisis.





n.Cakupan pengolahan data
1) Cara menginventarisasi data.
2) Cara mengorganisasi dan menyeleksi data.
3) Cara mengkode/ menabulasi data
4) Penggunaan teknik pengolahan dan analisis data (bagi penelitian yangbersifat kuantitatif dapat menggunakan teknik statistik).
5) Tahap-tahap penelaahan dan analisis data (jadwal, deskripsi, analisis,dan penafsiran data).
6) Konsistensi penerapan teori
7) Ketepatan analisis dan penafsiran data.
8) Ketepatan pembuktian hipotesis (jika ada).
9) Ketepatan menarik simpulan, saran, atau pun rekomendasi.


o.Bab Penutup
Bagian ini berisi simpulan dari tiap satuan dan keseluruhan analisis.Simpulan ini bukanlah rangkuman atau ikhtisar. Selain kesimpulan, dapat juga dimasukkan saran. Saran diberikan kepada pembaca pada umumnya,pihak-pihak terkait yang berkepentingan dengan topik penelitian ataupeneliti berikutnya untuk pengembangan penelitian selanjutnya. Salahkaprah apabila saran diberikan kepada diri penulis/peneliti sendiri.

p.Daftar Pustaka
Bagian ini berisi daftar semua pustaka yang dijadikan acuan, pegangan,atau landasan penelitian dan penyusunan laporan. Pustaka yang tidak relevan dengan penelitian tidak boleh tercantum dalam daftar ini.

q.Lampiran
Sebagai pelengkap, laporan harus menyertakan lampiran yang memuattabel, peta, instrumen penelitian, transkripsi (rekaman dalam kaset),pegangan kerja, rancangan penelitian, riwayat hidup peneliti, dan lain-lain(yang tidak dimasukkan dalam teks) yang dianggap perlu.

8.3 Tatatulis secara Umum
Tatatulis baku berhubungan dengan sistematika penulisan karyailmiah. Biasanya, masing-masing lembaga mempunyai peraturan tatatulisyang berbeda. Akan tetapi, pada dasarnya peraturan tersebut mempunyai patokan yang sama.
Tatatulis ini diperlukan karena
(1) dapatmemperlancar komunikasi hasil penelitian,
(2) memudahkan penilaianatau pertanggungjawabannya, dan
(3) mempercepat penyebarluasan tanpamembutuhkan penyusunan kembali.

a.Teknik Pengetikan
Pengetikan karya ilmiah perlu mengikuti aturan-aturan berikut ini.
1) Jarak antara baris satu dengan baris berikutnya pada isi bab adalah duaspasi. Jarak pengetikan dua spasi ini berlaku pula bagi jarak penulisan padadaftar isi.
2) Batas tepi kiri, tepi atas, tepi kanan, dan tepi bawah masing masing adalahkurang lebih 4 cm, 4cm, 3cm, dan 3 cm. 
3) Pengetikan paragraf baru dimulai dengan awal kalimat yang menjorok masuk ke dalam dengan lima pukulan tik dari tepi kiri atau lima huruf (1tab) bila dengan komputer.



4) Penulisan judul bab menggunakanhuruf kapital semua, tanpa garis bawahdan tanpa titik. Nomor bab menggunakan angka romawi. Setiap awal katadari judul sub-bab harus ditulis dengan huruf kapital, kecuali katasambung.
5) Cara penomoran dapat menggunakan salah satu dari kedua cara berikutini.
    Cara pertama : I., A., a., 1), a), (1), (a)
    Cara kedua : 1., 1.1, 1.1.1, dst.
    Dalam suatu skripsi, tesis, atau disertasi cara penomoran ini harusdigunakan secara konsisten, jadi tidak boleh dicampuradukkan. Carapertama mengandung kelemahan. Kelemahannya ialah memungkinkanterjadinya nomor yang sama dalam bab yang sama.
6) Perpindahan dari satu butir ke butir yang berikutnya tidak harusmenjorok, melainkan dapat ditik lurus/simeris agar tidak mengambilterlalu banyak tempat dan demi keindahan format.
7) Penggunaan nomor urut sebagaimana disebutkan pada butir 5 di atassebaiknya dibatasi dan jangan berlebihan, karena pada prinsipnya karyatulis ilmiah lebih banyak menggunakan model esai, bukanpoint.
 8)Judul tabel ditulis di sebelah atas tabel, sedangkan judul untuk bagan,diagram, atau gambar, ditulis di sebelah bawah.

b.Sampul
Sampul karya ilmiah berisi :
(1) judul (dicetak dengan huruf kapital semua dan tidak boleh menggunakan singkatan ; jika ada subjudul, maka yangditulis dengan huruf besar hanya huruf awal dari setiap kata),
(2) maksudpenulisan karya ilmiah,
(3) logo perguruan tinggi,
(4) nama penulis,
(5) nomor induk,
(6) nama jurusan/fakultas/program pascasarjana danperguruan tinggi, dan
(7) tahun penulisan.

rumusan maksud penulisan makalah ditulis:
MakalahDiajukan untuk Melengkapi Tugas pada Kuliah ….

c.Cara Menulis Kutipan dan Sumber Kutipan
    Berikut ini beberapa aturan yang perlu diketahui dalam penulisan kutipandan sumber kutipan.
1)Singkatan ibid., loc.cit., op. cit. hendaknya tidak digunakan

2) Kutipan ditulis dengan menggunakan dua tanda petik (―…) jika k utipanini merupakan kutipan pertama atau dikutip langsung dari penulisnya. Jikakutipan itu diambil dari kutipan, maka kutipan tersebut ditulis denganmenggunakan satu tanda petik (…‘).

 3) Jika bagian yang dikutip terdiri atas tiga baris atau kurang, kutipan ditulisdengan menggunakan tanda petik (sesuai dengan ketentuan pertama) danpenulisannya digabung ke dalam paragraf yang ditulis oleh pengutip danditik dengan jarak dua spasi.Contoh:Salah satu dimensi kehidupan afektif-emosional ialah kemampuanmemberi dan menerima cinta, bukan cinta dalam arti yang penuhromantik atau memberikan perlindungan yang berlebihan, melainkan cinta dalam arti…a relationship that nourishes us we give, and enrichesus we spend, and permits ego and alter ego to grow in mutual harmony(Cole,1993:832).



 4)Apabila kutipan langsung merupakan seperangkat kalimat, tempatkanlahkutipan itu di antara tanda petik dua di bawah baris terakhir kalimat yangmendahuluinya, menjorok lima ketukan ke dalam teks dari margin kiri,berjarak rapat (½ spasi)
………………………………………….……(baris akhir tulisan kita)

―Dalam hal yang lebih penting lagi, yang menyatakan betul sifatnasional pendidikan di negara kita ialah menjadikan bahasaIndonesia sebagai bahasa pengantar di semua sekolah-sekolah.Bahasa ialah alat berpikir dan alat menyatakan buah pikiran itu,tetapi selain dari semua itu, ialah alat yang terpenting untuk menebalkan rasa nasional suatu bangsa. Walaupun prinsip bahwabahasa pengantar di sekolah- sekolah ialah bahasa Indonesia, diberikompromi pada dasar psikologi, dengan demikian, bahwa di tigakelas yang terendah dari sekolah-sekolah rendah bahasa pengantarialah bahasa daerah. (nama,th:hlm.)
 (awal tulisan kita berikutnya)………………….…………………….

 5)Jika bagian dari yang dikutip ada bagian yang dihilangkan, maka penulisanbagian itu diganti dengan tiga buah titik. Contoh penulisan tampak padabutir ketiga (3) di atas.6)

Penulisan sumber kutipan ada beberapa kemungkinan seperti berikut.

a)  Jika sumber kutipan mendahului kutipan, cara penulisannya adalahnama penulis yang diikuti dengan tahun penerbitan, dan nomorhalaman yang dikutip yang keduanya diletakkan di dalam kurung.Contoh:
… (akhir tulisan kita). Oka (1976:53) mengatakan bahwa―Masyarakat Indonesia yang akan datang sangat memerlukan tenaga kerja untuk pembangunan yang terampil menggunakan bhasaIndonesia untuk surat-menyurat, pidato, dan karang-
mengarang.(awal tulisan kita berikutnya)….
 b) Jika sumber kutipan ditulis setelah kutipan, maka nama penulis, tahunpenerbitan, dan nomor halaman yang dikutip semuanya diletakkan didalam kurung.
Contoh:
… (akhir tulisan kita). ―The personality pattern is inwardly determined by and closely associated with maturation of the physical and mental characteristic which constitute the individual‘s
Hereditary endowment (Hurlock, 1979:19). (awal tulisan kitaberikutnya)….
 c) Jika sumber kutipan merujuk sumber lain atas bagian yang dikutip,maka sumber kutipan yang ditulis tetap sumber kutipan yangdigunakan pengutip, tetapi dengan menyebut siapa yangmengemukakan pendapat tersebut.
Contoh:
… (akhir tulisan kita). Chomsky (Yelon dan Weinstein, 1977:62)mengemukakan bahwa …children are born with innateunderstanding of structure of language.‘ (awal tulisan kitaberikutnya)…. Atau  3.
Berupa DokumenProyek Pengembangan Pendidikan Guru. 1983.
ianProyek Pengembangan Pendidikan Guru.
Jakarta: Depdikbud.4.

Berupa makalah:
Kartadinata, S. 1989. ―Kualifikasi Profesional Petugas BimbinganIndonesia: Kajian Psikologis ―. Makalah pada konvensi tujuh
IPBI, Denpasar.5.



Berupa surat kabar
Sanusi, A. 1986. ―Menyimak Mutu Pendidikan Dengan Konsep
Taqwa dan Kecerdasan, Meluruskan Konsep Belajar dalamArti
Kualitaitf 
. Pikiran rakyat (8 September 1986).
 iv.

Kalau Sumbernya dari Internet1.
 Bila karya perorangan
Cara penulisannya ialah:
Pengarang/penyunting. (Tahun). Judul (edisi), (jenis medium).Tersedia: alamat di Internet. [tanggal diakses]Contoh:Thomson, A. (1998). The Adult and the Curriculum. (Online).Tersedia:http://www.ed.uiuc.edu/EPS/PES-Yearbook/1998/thompson.html [30 Maret 2000]2.

Bila bagian dari karya kolektif 
Cara penulisannya:
Pengarang/penyunting. (Tahun). Dalam sumber (edisi), [jenismedia]. Penerbit. Tersedia: alamat di Internet. [tanggaldiakses]Contoh:Daniel, R.T. (1995). The History of Western Music. In BritanicaOnline: Macropedia [online]. Tersedia:http://www.eb.com:180/cgi-bin/g:docF=Macro/5004/45/0.html [28 Maret 2000]3.



Bila artikel dalam jurnal
Cara penulisannya: 
Pengarang. (Tahun). Judul. Nama Jurnal [Jenis Media], Volume(terbitan), halaman. Tersedia: alamat di Internet. [tanggaldiakses]Contoh:Supriadi, D. (1999). Restructuring The Schoolbook ProvisionSystem in indonesia: Some Recent Initiatives. DalamEducational Policy Analysis Archives [online]. Vol 7 (7), 12halaman. Tersedia:http://epaa.asu.edu/epaa/v7n7.html [17 Maret 2000]4.

Bila artikel dalam majalah.
Cara penulisannya:
Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Majalah [JenisMedia], Volume, jumlah halaman. Tersedia: alamat diInternet. [tanggal diakses]Contoh:Goodstein, C. (1991, September). Healers from the deep.American Health [CD ROOM], 60-64. Tersedia: 1994SIRS/SIRS 1992 Life Science/Article 08A [13 Juni 1995]5.

Bila artikel di surat kabar
Cara penulisannya:
Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Surat Kabar[Jenis Media], jumlah halaman. Tersedia: alamat di Internet.[tanggal diakses]Contoh:Cipto, B. (2000, 27 April). Akibat Perombakan KabinetBerulang, Fondasi Reformasi Bisa Runtuh. Pikiran Rakyat[online], halaman 8. Tersedia:http://www.pikiran-rakyat.com [9 Maret 2000]6.

Bila pesan dari e-mail
Cara penulisannya:
Pengirim (alamat e-mail pengirim). (Tahun, tanggal, bulan.). JudulPesan. E-mail kepada penerima. [alamat e-mail penerima].Contoh:Musthafa, Bachrudin(musthafa@indo.net.id). (2000, 25 April). Bab V Laporan Penelitian. E-mail kepada Dedi Supriadi(supriadi@indo.net.id)



Rangkuman
Dalam membuat laporan penelitian harus mengikuti ketentuantatatulis yang berlaku secara umum atau ketentuan dari lembaga tempattulisan dibuat. Aturan tatatulis dibuat agar tulisan lebih sistematis, membantupenulis dalam mengarahkan laporannya, dan membantu pembaca untuk lebihmudah dalam memahami tulisan tersebut.Yang perlu diperhatikan dalam membuat laporan adalah bagan tulisan, aturanumum mengenai isi, dan aturan tatatulis yang berlaku. Aturan ini tidak untuk dihafalkan, cukup diterapkan dengan konsisten karena jika mahasiswa sudahterbiasa membuat laporan ilmiah maka dengan sendirinya akan hafal denganaturan-aturan penulisan laporan ilmiah.